Ambon (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Ambon mengumpulkan zakat, infak dan sedekah (ZIS) selama tahun 2024 sebesar Rp316,7 juta.
"Jumlah ZIS yang telah terhimpun bersumber dari Unit Pengumpul Zakat Pemerintah Kota Ambon sebesar Rp240,4 juta atau 75 persen dari total pengumpulan," kata Ketua Baznas Kota Ambon Muhammad Zulkifli Fakaubun di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, sumber lainnya dari Kementerian Agama Kota Ambon sebesar Rp30,6 juta, kotak amal sebesar Rp8,5 juta, dan sisanya merupakan hasil penyetoran secara mandiri.
Hasil pengumpulan ZIS tersebut dimanfaatkan untuk berbagai macam kegiatan, antara lain berupa bantuan bedah rumah, bantuan kebutuhan pokok modal usaha, beasiswa bagi anak dari keluarga tidak mampu, dan bantuan biaya pengobatan.
"Penyaluran bantuan yang dilakukan Baznas Kota Ambon di tahun 2024 sebesar Rp244,1 juta, sisanya adalah hak amil dan operasional Basnaz," katanya.
Ia menjelaskan, di tahun 2025 Baznas menargetkan pengumpulan zakat sebesar Rp1,4 miliar atau meningkat 180 persen dari tahun 2024 sebesar Rp500 juta.
"Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan zakat yakni sosialisasi bekerja sama dengan tenaga penyuluh kantor Kementerian Kota Ambon serta merekrut relawan untuk mengumpulkan ZIS," katanya.
Pemerintah Kota Ambon, katanya, telah mengeluarkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 23 Tahun 2022 tentang Sistem Koordinasi Pengelolaan ZIS untuk mengoptimalkan pengelolaan ZIS di Kota Ambon.
Selain itu untuk mengoptimalkan tugas dan fungsi Baznas Pemkot telah memfasilitasi penyediaan ruang perkantoran yang representatif dan bantuan hibah, agar Baznas Kota Ambon dapat menjalankan tugas dan amanah yang diemban secara baik.
"Keluarnya Perwakilan itu bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan pengumpulan dan pelayanan Zakat, Infak, dan Sedekah bagi aparatur di lingkup Pemkot," ujarnya.
Pihaknya berharap dukungan masyarakat dan instansi terkait agar manfaat zakat semakin luas dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Selain itu Ia juga menjelaskan pentingnya zakat sebagai solusi jangka panjang dalam pemberdayaan masyarakat.
"Zakat bukan hanya solusi sesaat, tetapi juga jalan untuk membangun masa depan masyarakat yang lebih mandiri. Kami berharap dukungan dari masyarakat, instansi pemerintah, dan sektor swasta, dapat terus meningkat penerimaan zakat," ujarnya.