Pemerintah Kota Ambon melakukan sinkronisasi program penanggulangan kemiskinan dengan Pemerintah Provinsi Maluku juga kementerian dan lembaga guna menurunkan angka kemiskinan di Ibu Kota Provinsi Maluku.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 mencatat angka kemiskinan kota Ambon meningkat 0,51 poin dari tahun sebelumnya menjadi 5,02 persen atau sebesar 23,670 jiwa dari jumlah penduduk 347.288 jiwa, kata Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena saat rapat Paripurna HUT Kota di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, secara umum Kota Ambon menyumbang tujuh persen angka kemiskinan di provinsi Maluku.
Upaya pencegahan dan penanganan kemiskinan tetap dilakukan secara komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan, sesuai dengan kebutuhan prioritas daerah yang di implementasi dalam rencana pembangunan jangka pendek, menengah dan jangka panjang, guna menekan pertumbuhan angka kemiskinan.
Pemkot Ambon katanya, melalui RPJMD tahun 2017 – 2022 dan arah kebijakan pembangunan 2023-2026, menetapkan pengentasan kemiskinan menjadi target prioritas pembangunan, dalam kebijakan program dan alokasi anggaran melalui penanganan secara multi sektor.
"Pemkot tentunya tidak dapat berjalan sendiri, tetapi harus bersinergi dengan pemerintah Provinsi Maluku, pemerintah pusat serta partisipasi dunia usaha," katanya.
Upaya penanggulangan kemiskinan dilakukan lintas sektor di lima kecamatan meliputi, program Indonesia Pintar, Kartu Ambon Pintar, Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan Non Tunai, Bantuan Sosial Tunai, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa dan Alokasi Dana Desa, serta bantuan Sembako.
"Keterlibatan semua pihak perwakilan masyarakat dari desa/negeri dan kelurahan, serta pemangku kepentingan lintas sektor OPD dapat memberi kontribusi dalam upaya penanggulangan kemiskinan dengan indikator yang tepat sasaran, berbasis data miskin yang valid," katanya
Baca juga: Gubernur ingatkan bupati-wali kota turunkan angka kemiskinan
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 mencatat angka kemiskinan kota Ambon meningkat 0,51 poin dari tahun sebelumnya menjadi 5,02 persen atau sebesar 23,670 jiwa dari jumlah penduduk 347.288 jiwa, kata Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena saat rapat Paripurna HUT Kota di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, secara umum Kota Ambon menyumbang tujuh persen angka kemiskinan di provinsi Maluku.
Upaya pencegahan dan penanganan kemiskinan tetap dilakukan secara komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan, sesuai dengan kebutuhan prioritas daerah yang di implementasi dalam rencana pembangunan jangka pendek, menengah dan jangka panjang, guna menekan pertumbuhan angka kemiskinan.
Pemkot Ambon katanya, melalui RPJMD tahun 2017 – 2022 dan arah kebijakan pembangunan 2023-2026, menetapkan pengentasan kemiskinan menjadi target prioritas pembangunan, dalam kebijakan program dan alokasi anggaran melalui penanganan secara multi sektor.
"Pemkot tentunya tidak dapat berjalan sendiri, tetapi harus bersinergi dengan pemerintah Provinsi Maluku, pemerintah pusat serta partisipasi dunia usaha," katanya.
Upaya penanggulangan kemiskinan dilakukan lintas sektor di lima kecamatan meliputi, program Indonesia Pintar, Kartu Ambon Pintar, Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan Non Tunai, Bantuan Sosial Tunai, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa dan Alokasi Dana Desa, serta bantuan Sembako.
"Keterlibatan semua pihak perwakilan masyarakat dari desa/negeri dan kelurahan, serta pemangku kepentingan lintas sektor OPD dapat memberi kontribusi dalam upaya penanggulangan kemiskinan dengan indikator yang tepat sasaran, berbasis data miskin yang valid," katanya
Baca juga: Gubernur ingatkan bupati-wali kota turunkan angka kemiskinan
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022