Pemerintah Provinsi Maluku terus mendorong pertumbuhan sektor ekonomi secara berkelanjutan terutama dalam hal digitalisasi produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah itu.

"Pemprov melalui bekerja sama dengan berbagai pihak terutama Bank Indonesia terus mendorong peningkatan digitalisasi pembayaran berbagai produk yang dihasilkan pelaku UMKM di daerah ini," kata Gubernur Maluku Murad Ismail, di Ambon, Sabtu.

Perkembangan kemajuan teknologi dewasa ini telah mendorong perubahan pada berbagai aspek kehidupan sehingga membutuhkan strategi-strategi baru dalam mengelola perkembangan daerah, termasuk aspek pemasaran secara luas dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.

Baca juga: BI gelar "Maluku Manggurebe" komitmen dorong kemajuan UMKM

Digitalisasi sistem pembayaran terus didorong melalui edukasi dan implementasi di sektor riil UMKM, termasuk kerja sama antardaerah terus dibangun dalam mendukung kebutuhan domestik sehingga dapat menjaga kestabilan harga.

Karena itu Murad memandang pameran bertajuk "Maluku Manggurebe" yang digelar Kantor Perwakilan BI Maluku bekerja sama dengan sejumlah pihak, sejak Jumat (9/9), sebagai salah satu upaya mendorong kemajuan dan daya saing berbagai produk yang dihasilkan UMKM di provinsi tersebut termasuk digitalisasi pembayaran.

Dia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menggalang kekuatan ekonomi masyarakat dengan memberikan ruang dalam mengembangkan peluang kegiatan ekonomi, produktif melalui pameran produksi unggulan UMKM serta membangun kesegaran dan kecintaan seluruh komponen untuk bangga mempergunakan produk-produk UMKM dalam negeri.

Menyangkut tantangan pembangunan ekonomi di Maluku, menurutnya, sangat kompleks dan diperlukan upaya meningkatkan ekonomi produktif agar perekonomian daerah tidak tertekan, melalui sinergi seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 
Istri Gubernur Maluku Widya Pratiwi Murad memperlihatkan produk olahan UMKM yang ditampilkan pada pameran bertajuk "Maluku Manggurebe", di Ambon, Jumat (9/9). Pameran itu untuk mendorong peningkatan daya saing produk UMKM di Maluku serta digitalisasi transaksi pembayaran. (HO/Biro Adpim Setda Maluku)


Baca juga: Pemkot Ambon buka ruang promosi bagi UMKM lewat ajang mini expo 2022, begini penjelasannya

Sedangkan Kepala Kpw BI Maluku Bakti Artanta Bakti Artanta menyatakan, pameran "Maluku Manggurebe" diikuti 22 UMKM dari Kota Ambon selain sebagai upaya mendorong kemajuan berbagai produk UMKM, juga merupakan wujud nyata dan kepedulian membina industri kreatif di Maluku.

Selain itu, mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BWI). Pameran itu juga merupakan sinergi, kolaborasi dan adaptasi, di mana dalam konteks ini BI Maluku mengajak pemangku kepentingan lainnya seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Maluku, Kementerian Keuangan serta Pemerintah Provinsi Maluku untuk mendukungnya.

Dalam pameran itu juga dilakukan wisuda peserta Onboarding UMKM, penandatangan MoU Kerjasama Antar Daerah secara business to business antara distributor bawang merah di Kota Ambon dengan kelompok tani bawang merah di Kabupaten Tegal, provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Probolinggo, provinsi Jawa Timur serta simbolisasi business matching Perbankan dengan UMKM.

Selain itu juga dilakukan parade busana bertajuk "Sandyakala - Maluku Tenun Variety Parade" hasil rancangan Elfie Lilia, lomba Rangking Satu untuk pelajar, lomba mewarnai dan resep masakan serta demo masak sejumlah menu masakan berbahan sagu oleh juru masak Aiko Sarwosri Isra yang lebih dikenal dengan chef Aiko.

Baca juga: Erick Thohir dorong diaspora RI berperan aktif dukung UMKM Go Export

Pewarta: John Soplanit

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022