Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, berhasil mengevakuasi 98 penumpang dan awak Kapal Motor Eno Karang yang mengalami musibah kebakaran di ruang mesin saat berada di Laut Aru.
"Kapal naas tersebut dilaporkan berlayar dari Pelabuhan Dobo, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru menuju Desa Jelia pada Jumat (30/9) sekira pukul 12.00 WIT," kata Kepala Kantor SAR Ambon, Mustari di Ambon, Sabtu malam.
Menurut dia, informasi ini diterima Pusat Kendali Kantor SAR Ambon dari Koordinator Pos Unit Siaga SAR Kepulauan Aru yang menyebutkan KM Eno Karang mengalami musibah di sekitar Perairan Pulau Tabarfange.
Baca juga: Tiga warga tewas akibat kecelakaan maut di Ambon di akhir pekan
Mengetahui informasi tersebut, pukul 14.00 WIT satu Tim Rescue Unit Siaga SAR Kepulauan Aru beserta unsur potensi SAR dikerahkan menuju lokasi kejadian guna melaksanakan operasi SAR.
"Lokasi kejadiannya berada pada koordinat duga 6° 7' 44.3" S - 133° 58' 56.3" E, jarak kurang lebih 28,97 Nm, dan Heading 214,38° arah Barat Daya dari Kota Dobo," ucapnya.
Setelah menempuh perjalanan dari Pelabuhan Dobo, tim SAR gabungan berhasil tiba di lokasi kecelakaan dan langsung melakukan evakuasi terhadap seluruh penumpang.
"Sebanyak 98 orang penumpang KM Eno Karang berhasil dievakuasi dengan selamat ke atas KMP Karaweira dan selanjutnya pukul 16.40 WIT KMP Karweira melanjutkan perjalanan menuju Desa Jelia Kecamatan Aru Selatan," jelas Mustari.
Baca juga: Dua remaja meninggal dalam laka lantas tunggal di Ambon, begini kronologinya
Sementara pukul 17.00 WIT, KM Eno Karang yang sudah tidak bisa melanjutkan perjalanan berhasil ditarik kembali menuju Kota Dobo menggunakan KN Tarangan milik Dinas Perhubungan Kepulauan Aru.
"Menurut keterangan salah satu ABK, dalam perjalanan setibanya di perairan Tabarfange, terjadi korsleting pada kabel blower mesin induk kapal yang mengakibatkan kebakaran di dalam ruang mesin," ujar Mustari.
Beruntung sebelum kobaran api menyebar semakin luas, para ABK berhasil melakukan pemadaman, dan insiden tersebut sempat membuat seluruh penumpang panik dan berteriak karena melihat banyaknya asap hitam dari ruang mesin.
"Kami mengimbau para pemilik kapal maupun nakhoda beserta ABK untuk selalu waspada dan memeriksa kondisi kapalnya sebelum meninggalkan dermaga agar keselamatan dan kenyamanan penumpang dalam pelayaran juga terjamin," katanya.
Baca juga: Mencegah terulangnya kecelakaan maut di Laut Malut, belajar dari kasus tenggelamnya KM Cahaya Arafah
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Kapal naas tersebut dilaporkan berlayar dari Pelabuhan Dobo, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru menuju Desa Jelia pada Jumat (30/9) sekira pukul 12.00 WIT," kata Kepala Kantor SAR Ambon, Mustari di Ambon, Sabtu malam.
Menurut dia, informasi ini diterima Pusat Kendali Kantor SAR Ambon dari Koordinator Pos Unit Siaga SAR Kepulauan Aru yang menyebutkan KM Eno Karang mengalami musibah di sekitar Perairan Pulau Tabarfange.
Baca juga: Tiga warga tewas akibat kecelakaan maut di Ambon di akhir pekan
Mengetahui informasi tersebut, pukul 14.00 WIT satu Tim Rescue Unit Siaga SAR Kepulauan Aru beserta unsur potensi SAR dikerahkan menuju lokasi kejadian guna melaksanakan operasi SAR.
"Lokasi kejadiannya berada pada koordinat duga 6° 7' 44.3" S - 133° 58' 56.3" E, jarak kurang lebih 28,97 Nm, dan Heading 214,38° arah Barat Daya dari Kota Dobo," ucapnya.
Setelah menempuh perjalanan dari Pelabuhan Dobo, tim SAR gabungan berhasil tiba di lokasi kecelakaan dan langsung melakukan evakuasi terhadap seluruh penumpang.
"Sebanyak 98 orang penumpang KM Eno Karang berhasil dievakuasi dengan selamat ke atas KMP Karaweira dan selanjutnya pukul 16.40 WIT KMP Karweira melanjutkan perjalanan menuju Desa Jelia Kecamatan Aru Selatan," jelas Mustari.
Baca juga: Dua remaja meninggal dalam laka lantas tunggal di Ambon, begini kronologinya
Sementara pukul 17.00 WIT, KM Eno Karang yang sudah tidak bisa melanjutkan perjalanan berhasil ditarik kembali menuju Kota Dobo menggunakan KN Tarangan milik Dinas Perhubungan Kepulauan Aru.
"Menurut keterangan salah satu ABK, dalam perjalanan setibanya di perairan Tabarfange, terjadi korsleting pada kabel blower mesin induk kapal yang mengakibatkan kebakaran di dalam ruang mesin," ujar Mustari.
Beruntung sebelum kobaran api menyebar semakin luas, para ABK berhasil melakukan pemadaman, dan insiden tersebut sempat membuat seluruh penumpang panik dan berteriak karena melihat banyaknya asap hitam dari ruang mesin.
"Kami mengimbau para pemilik kapal maupun nakhoda beserta ABK untuk selalu waspada dan memeriksa kondisi kapalnya sebelum meninggalkan dermaga agar keselamatan dan kenyamanan penumpang dalam pelayaran juga terjamin," katanya.
Baca juga: Mencegah terulangnya kecelakaan maut di Laut Malut, belajar dari kasus tenggelamnya KM Cahaya Arafah
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022