Ambon (ANTARA) - Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif menyesalkan meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) di Provinsi Maluku akibat pawai warga yang larut dalam euforia Piala Dunia 2022.
“Laka Lantas yang terjadi itu selain menyebabkan korban jiwa, juga mengakibatkan jatuhnya kerugian materi dengan nilai taksiran sejumlah ratusan juta rupiah,” kata Kapolda Maluku Irjen Pol. Lotharia Latif, di Ambon, Minggu.
Berdasarkan data Polda Maluku, telah terjadi peningkatan kasus Laka lantas akibat euforia Piala Dunia Qatar sejak 20-26 November 2022. Hasil pantauan dan evaluasi di jajaran Polda Maluku, tercatat sudah terjadi tujuh kasus Laka Lantas di wilayah hukum Polda Maluku sejak turnamen piala dunia bergulir.
Baca juga: Pengemudi di Ambon tewas terlindas mobil diduga mabuk
Tujuh Laka Lantas ini tersebar di wilayah hukum Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Polres Maluku Tengah (Malteng), Kota Tual, Pulau Buru, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, dan Maluku Barat Daya (MBD).
Di wilayah hukum Polresta Ambon laka lantas menyebabkan satu orang meninggal dunia. Polres Malteng dua orang luka ringan, Tual satu orang luka ringan, Buru satu orang luka ringan, Aru, Tanimbar dan MBD masing-masing satu orang luka berat.
Atas insiden itu, Kapolda menekankan kepada semua masyarakat, khususnya para fans sepak bola agar bijak saat mendukung tim nasional peserta piala dunia.
Ia juga meminta masyarakat menghindari arak-arakan atau pawai di jalan raya saat tim yang didukung keluar sebagai pemenang.
"Hindari arak-arakan dan kurangi pawai-pawai dengan jumlah massa yang berlebihan, karena hal tersebut sangat membuka potensi terjadinya gesekan antar masyarakat dan terjadi laka lantas," pintanya.
Baca juga: Kebakaran di Batumerah Ambon tewaskan seorang lansia, turut berduka
Ia mengungkapkan, berdasarkan pantauan petugas di lapangan, banyak anak-anak remaja dan pemuda yang mengabaikan keselamatan. Bahkan mereka mengendarai kendaraan secara ugal-ugalan di jalan raya saat melakukan arak-arakan kemenangan.
"Nanti kalau sudah terjadi kecelakaan, menyesalnya seumur hidup karena cacat permanen bahkan sampai mati di jalan, terlalu mahal risikonya, padahal mereka ini masih punya masa depan yang panjang," ujar Kapolda.
Polri saat ini akan terus menjaga daerah-daerah vital agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kendati demikian, ia meminta masyarakat untuk tidak fanatisme secara berlebihan.
"Tetap tertib serta jaga keselamatan masing-masing dan keselamatan umum. Sudah terjadi korban laka lantas mati dan tabrakan pada saat konvoi arak-arakan," terangnya.
Kapolda mengajak para orang tua agar dapat berperan aktif dalam memantau perkembangan anak-anaknya. Menurutnya, para orang tua sebaiknya tidak mengijinkan anak-anak keluar malam sampai pagi, apalagi konvoi menggunakan kendaraan.
Baca juga: Tim SAR evakuasi 98 penumpang kapal terbakar di Laut Aru Maluku, begini kronologinya
"Peran orang tua sangat penting untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya jangan izinkan anak-anaknya keluar malam sampai pagi bahkan konvoi arak-arakan mengganggu ketertiban umum dan bahayakan keselamatan dirinya sendiri dan orang lain," kata Kapolda.
Kapolda mengimbau kepada seluruh masyarakat di Maluku agar senantiasa mengutamakan keselamatan diri di atas segala-galanya.
"Utamakan keselamatan, nyawamu lebih mahal daripada piala dunia. Masa depan hidupmu tidak ditentukan dari hasil piala dunia ini," ucap Kapolda.
Baca juga: Dua remaja meninggal dalam laka lantas tunggal di Ambon, begini kronologinya