PT PLN (Persero) akan memanfaatkan penyertaan modal negara (PMN) dari pemerintah sebesar Rp 10 triliun di tahun 2023 untuk membangun infrastruktur listrik di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Sebab, PLN mendapat mandat untuk melistriki seluruh rakyat di seluruh Indonesia, tanpa terkecuali.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan saat ini rasio elektrifikasi PLN di Indonesia secara umum 97,4.persen. Dia menekankan, PLN sebagai BUMN tidak hanya memanfaatkan listrik sebagai komoditas tetapi juga untuk mewujudkan keadilan sosial.
“Semua saudara-saudara kita yang berada di daerah terpencil berhak menikmati energi listrik. Ini harus segera diwujudkan dalam bentuk nyata. Untuk itulah PLN, atas arahan dan dukungan pemerintah, mendapatkan mandat bahwa dalam kondisi apapun kita harus tetap melistriki seluruh Nusantara,” kata Darmawan.
Baca juga: PLN Gerak Cepat Perbaiki Tiang Listrik Roboh Akibat Pergeseran Tanah di Wailela Ambon
Ia menerangkan, penyediaan listrik untuk daerah 3T memang punya tantangan tersendiri. Sebab, infrastrukturnya belum memadai dan secara kalkulasi ekonomi cukup sulit.
Untuk itu, PLN akan memanfaatkan dukungan PMN dari pemerintah untuk mendorong proyek tersebut. PLN mengalokasikan Rp 1,7 triliun untuk pembangunan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan (EBT) dan Rp 4,5 triliun untuk distribusi listrik daerah 3T.
“Kami sudah petakan daerah-daerah mana yang belum teraliri listrik. Karena ada daerah yang benar-benar terisolir, strategi kita mencari sumber daya apa yang tersedia di daerah tersebut. Kita akan memanfaatkan hydro, panas bumi, angin, atau tenaga surya dari daerah setempat untuk menghasilkan listrik,” tambahnya.
Darmawan juga bercerita antusiasme warga di kawasan 3T ketika memperoleh dukungan listrik dari PLN. Dia menuturkan, masyarakat ikut gotong royong dalam penyambungan listrik.
“Saat kami datang, ada desa yang membuat kami kaget karena mendapatkan dukungan luar biasa dari masyarakat setempat. Kami disambut oleh warga dengan antusias. Mereka paham ini untuk kebaikan bersama. Mereka ikut gotong-royong bersama kami sehingga programnya selesai lebih cepat,” imbuhnya.
Baca juga: PLN: Rasio elektrifikasi daerah 3T Maluku di Tanimbar dan MBD hampir 100 persen
Lanjut Darmawan, filosofi dari proyek ini adalah negara hadir memberikan bantuan dalam subsidi yang tepat sasaran dan yang membutuhkan. Dalam pembangunan infrastruktur untuk daerah 3T, PLN juga bersinergi dengan pemerintah daerah setempat dan stakeholder terkait.
“Jadi, ini tugas dan tanggung jawab kita semua demi kemakmuran seluruh masyarakat. Untuk itu, kehadiran listrik ini juga akan diiringi dengan penyediaan air bersih, kesehatan, pendidikan sehingga bisa memberikan multiplier effect demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan saat ini rasio elektrifikasi PLN di Indonesia secara umum 97,4.persen. Dia menekankan, PLN sebagai BUMN tidak hanya memanfaatkan listrik sebagai komoditas tetapi juga untuk mewujudkan keadilan sosial.
“Semua saudara-saudara kita yang berada di daerah terpencil berhak menikmati energi listrik. Ini harus segera diwujudkan dalam bentuk nyata. Untuk itulah PLN, atas arahan dan dukungan pemerintah, mendapatkan mandat bahwa dalam kondisi apapun kita harus tetap melistriki seluruh Nusantara,” kata Darmawan.
Baca juga: PLN Gerak Cepat Perbaiki Tiang Listrik Roboh Akibat Pergeseran Tanah di Wailela Ambon
Ia menerangkan, penyediaan listrik untuk daerah 3T memang punya tantangan tersendiri. Sebab, infrastrukturnya belum memadai dan secara kalkulasi ekonomi cukup sulit.
Untuk itu, PLN akan memanfaatkan dukungan PMN dari pemerintah untuk mendorong proyek tersebut. PLN mengalokasikan Rp 1,7 triliun untuk pembangunan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan (EBT) dan Rp 4,5 triliun untuk distribusi listrik daerah 3T.
“Kami sudah petakan daerah-daerah mana yang belum teraliri listrik. Karena ada daerah yang benar-benar terisolir, strategi kita mencari sumber daya apa yang tersedia di daerah tersebut. Kita akan memanfaatkan hydro, panas bumi, angin, atau tenaga surya dari daerah setempat untuk menghasilkan listrik,” tambahnya.
Darmawan juga bercerita antusiasme warga di kawasan 3T ketika memperoleh dukungan listrik dari PLN. Dia menuturkan, masyarakat ikut gotong royong dalam penyambungan listrik.
“Saat kami datang, ada desa yang membuat kami kaget karena mendapatkan dukungan luar biasa dari masyarakat setempat. Kami disambut oleh warga dengan antusias. Mereka paham ini untuk kebaikan bersama. Mereka ikut gotong-royong bersama kami sehingga programnya selesai lebih cepat,” imbuhnya.
Baca juga: PLN: Rasio elektrifikasi daerah 3T Maluku di Tanimbar dan MBD hampir 100 persen
Lanjut Darmawan, filosofi dari proyek ini adalah negara hadir memberikan bantuan dalam subsidi yang tepat sasaran dan yang membutuhkan. Dalam pembangunan infrastruktur untuk daerah 3T, PLN juga bersinergi dengan pemerintah daerah setempat dan stakeholder terkait.
“Jadi, ini tugas dan tanggung jawab kita semua demi kemakmuran seluruh masyarakat. Untuk itu, kehadiran listrik ini juga akan diiringi dengan penyediaan air bersih, kesehatan, pendidikan sehingga bisa memberikan multiplier effect demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022