Bupati Maluku Tenggara M Thaher Hanubun mengajak warganya di Ohoi Ohoilim Kecamatan Kei Besar untuk dapat memupuk persatuan, sehingga dapat menyelesaikan pembangunan sarana peribadatannya.

Ajakan ini disampaikan Thaher ketika dirinya menghadiri acara penutupan atap Gereja Santo Mikhael Ohoi  Ohoilim yang sudah dikerjakan 14 tahun lamanya, Sabtu.

"Jika ada persatuan diantara kita, maka akan selesai pembangunan Gereja ini, kalau tidak maka jangan berharap pembangunan Rumah Tuhan ini dapat diselesaikan," ungkap Thaher.

Baca juga: Bupati Malra: Peresmian Puskesmas Rahangiar Jawaban Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Kei Besar Selatan Barat

Persatuan itu melibatkan seluruh elem di Ohoi ini, baik itu masyarakat, unsur Adat, Pemerintahan, maupun Agam maka dengan sendirinya apapun itu dapat kita selesaikan, termasuk pembangunan ini.

Tinggalkan semua perbedaan, Gereja ini sudah 14 tahun dibangun, dan hari ini baru penutupan atapnya, maka kita secara bersama-sama kembali memikirkan apa yang akan dikerjakan selanjutnya untuk nantinya diresmikan kelak, tandas Thaher.

Kata Thaher lanjut, tentunya Pemda akan hadir membantu menyelesaikan pembangunan Gereja ini, seperti halnya sarana peribadatan baik itu Gereja maupun Masjid di daerah ini, tahun depan kita akan anggarkan hibah untuk Gereja ini.

Kini kembali kepada Panitia pembangunan dan masyarakat Ohoilim untuk bersatu, setelah itu kita maren (kerjasama) untuk menyelesaikannya, tutup Thaher.

Sementara itu, Wakil Uskup Keuskupan Amboina Wilayah Kei Besar, Pastor Franz Rahasomar mengapresiasi langkah Pemda dalam hal inil Bupati Malra yang selalu berupaya hadir ditengah-tengah umat atau masyarakat.

"Kesibukan Pak Bupati cukup banyak, namun hari ini diwaktu senggangnya masih dapat menyempatkan diri datang dan berkumpul bersama-sama kits untuk melihat pembangunan Gereja ini, patut kita apresiasi," ujar Franz.

Baca juga: Bupati Malra Resmikan Jembatan dan Singgung Rencana Pembangunan RS Pratama Kei Besar

Pastor Franz menambahkan, untuk pembangunan khususnya Gereja saat ini baik di Kei Besar maupun Kei Kecil menunjukan budaya kita yakni "yelim dan maren" atau sumbangan dan kerjasama tanpa membedakan agama sehingga berjalan baik kini.

Oleh karena itu, untuk menyelesaikan pembangunan Gereja ini budaya ini perlu tetap terjaga, dan juga dengan dukungan Pemda, sehingga besar harapan kami dapat diselesaikan pada waktunya, pungkas Franz.

Baca juga: Bupati Thaher Optimis Kontingen Pesparani Malra Dapat Raih Juara Umum

Pewarta: Siprianus Yanyaan

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022