Berdasarkan sosiodemografi dari data kanker serviks yang dirawat di RS Pirngadi Medan, sekitar 89 persen wanita yang berstatus telah menikah menderita penyakit tersebut dan penderita tertinggi terjadi pada umur 40-49 tahun. Dokter bagian obstetri dan ginekologi (obgin) dr Letta Sari Lintang dari RSUP H Adam Malik Medan, Minggu, mengatakan, tren penyakit itu cukup meningkat karena minimnya pengetahuan wanita untuk memeriksakan diri mencegah timbulnya penyakit itu. "Minimnya masyarakat Kota Medan untuk memeriksakan diri mencegah timbulnya kanker serviks, hal itu juga disebabkan karena mahalnya biaya vaksin. Dia menjelaskan, vaksinisasi merupakan salah salah satu upaya mencegah kanker serviks, namun karena biayanya yang cenderung mahal maka masyarakat enggan memeriksakan diri sehingga menyulitkan untuk mendeteksi penyebaran penyakit tersebut. "Untuk sekali vaksin saja biayanya bisa mencapai Rp750.000, dan biasanya vaksin harus dilakukan sebanyak tiga kali," jelasnya. Harga tersebut, kata dia, sudah mengalami penurunan lebih kurang dari sebelumnya, dan dengan biaya itu, maka masyarakat banyak yang tidak memeriksakan diri ke rumah sakit. Pemeriksaan kanker serviks bisa dilakukan mulai dari umur 13 tahun, terlebih lagi bagi wanita yang sudah pernah melakukan hubungan seksual. "Ketersediaan vaksin di tumah sakit tergantung dengan pasien, jika pasien ingin melakukan pemeriksaan baru ada obatnya," ujarnya. Dia mengakui, mahalnya biaya vaksinasi itu, maka penyakit paling ganas pada wanita tersebut susah dicegah apalagi di Indonesia maupun di negara-negara berkembang lainnya. Hingga kini sulit mengetahui jumlah pasien kanker serviks di Sumut karena belum ada data yang konkrit. Sementara di Indonesia, penderita yang terdata hanya di Bandung, Jawa Barat. Letta menambahkan, mengenai gejala kanker serviks tidak ada yang spesifik, hanya saja wanita dapat mengetahuinya ketika terjadi keputihan dan harus waspada apabila jumlahnya banyak dan terjadi perubahan warna yang kemudian gatal dan bau. "Meski bukan gejala utama, namun keputihan yang seperti itu merupakan penyakit yang harus segera diperiksakan ke rumah sakit," tambahnya. Untuk upaya penanggulangan kanker serviks, pihaknya selalu memberikan sosialisasi berupa seminar bagi kaum perempuan, mulai dari gejala yang ditimbulkan, pencegahan, serta bahaya penyakit yang bisa mengakibatkan kematian itu.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011