Lembaga filantropi dan kemanusiaan yang bergerak untuk pemberdayaan umat dan kemanusiaan Dompet Dhuafa Maluku membantu penyediaan sarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga Dusun Patinia, Desa Kawa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), provinsi Maluku.
"Dompet Dhuafa melalui cabang Maluku, menghadirkan program Air Untuk Kehidupan (AUK), dan sarana ini merupakan yang pertama di Desa Kawa, sekaligus salah satu ikhtiar mewujudkan ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi berkelanjutan," kata General Manajer Budaya dan Pendidikan Dompet Dhuafa Ustadz Herman Budianto dalam keterangan resmi diterima Antara di Ambon, Senin.
Ustadz Herman yang juga merupakan Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Maluku menyatakan tim Dompet Dhuafa, harus menempuh perjalanan sekitar 10 jam lintas udara, darat dan laut dari Jakarta hingga tiba Dusun Patinia untuk meresmikan sarana air bersih berupa bak penampung serta jaringan distribusi itu.
Baca juga: Dompet Dhuafa adakan rumah singgah bagi kaum kurang mampu, begini penjelasannya
Hal itu tak menyurutkan semangat tim Dompet Dhuafa untuk bersilaturahmi dan menyampaikan amanah ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah) para donatur kepada warga Dusun Patinia.
Menurutnya, hadirnya program AUK di dusun tersebut, datang dari kebaikan masyarakat dan untuk masyarakat, sehingga diharapkan warga Patinia dapat menjaga sarana tersebut dengan baik, sekaligus memunculkan kebersamaan dan rasa memiliki dalam mengelola air bersih bersama demi kebaikan dan manfaat bagi sesama.
Asisten III Bidang Administrasi Setda Seram Bagian Barat Donald de Fretes mengapresiasi bantuan lembaga filantropi itu bersama para donatur berdampak menjawab kerinduan masyarakat setempat akan pemenuhan kebutuhan air bersih.
Baca juga: Dompet Dhuafa gelar Serambi Budaya di Negeri Morella, lestarikan warisan leluhur
"Beta (saya) harap warga dusun dapat menjaga dan memelihara sarana air bersih ini, hingga anak-cucu kita bisa juga merasakan nanti. Makna Air Untuk Kehidupan adalah untuk kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang," katanya.
Program Dompet Dhuafa itu juga dinilainya sangat berdampak besar membantu pemerintah kabupaten SBB dalam penyediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Sedangkan warga Dusun Patinia menyatakan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan Dompet Dhuafa, di mana dampaknya mereka tidak perlu lagi membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Kami bersyukur sekali sekarang tidak harus beli, karena sumber air sudah dekat dari rumah dan kebutuhan kita dapat terpenuhi," ujar Samsia Nurlete (39), salah satu warga Dusun Patinia.
Menurutnya, masyarakat pesisir Dusun Patinia, selama bertahun-tahun, sangat kesulitan mendapatkan akses air bersih. Selama ini, sebanyak 917 jiwa (210 KK) warga di sana menggunakan air payau, maupun menadah air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk mengeluarkan biaya tidak sedikit lebih membeli air untuk kebutuhan minum dari lokasi yang jauh.
"Air bersih memang setengah mati disini. Di dusun ada sumur tapi airnya payau. Kami juga tampung air hujan, tapi tidak bisa untuk di minum. Kalau beli (air bersih) itu kami harus menempuh perjalanan 1 jam ke desa, harga seratus ribu untuk tiga hari sudah habis," katanya.
Karena itu, Samsia bersama 917 warga dusun tersebut sangat bersyukur atas bantuan Dompet Dhuafa menyediakan sarana air bersih hingga di tempat tinggal mereka.
Baca juga: Tim Kemanusiaan Dompet Dhuafa Masuki Yamagata
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Dompet Dhuafa melalui cabang Maluku, menghadirkan program Air Untuk Kehidupan (AUK), dan sarana ini merupakan yang pertama di Desa Kawa, sekaligus salah satu ikhtiar mewujudkan ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi berkelanjutan," kata General Manajer Budaya dan Pendidikan Dompet Dhuafa Ustadz Herman Budianto dalam keterangan resmi diterima Antara di Ambon, Senin.
Ustadz Herman yang juga merupakan Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Maluku menyatakan tim Dompet Dhuafa, harus menempuh perjalanan sekitar 10 jam lintas udara, darat dan laut dari Jakarta hingga tiba Dusun Patinia untuk meresmikan sarana air bersih berupa bak penampung serta jaringan distribusi itu.
Baca juga: Dompet Dhuafa adakan rumah singgah bagi kaum kurang mampu, begini penjelasannya
Hal itu tak menyurutkan semangat tim Dompet Dhuafa untuk bersilaturahmi dan menyampaikan amanah ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah) para donatur kepada warga Dusun Patinia.
Menurutnya, hadirnya program AUK di dusun tersebut, datang dari kebaikan masyarakat dan untuk masyarakat, sehingga diharapkan warga Patinia dapat menjaga sarana tersebut dengan baik, sekaligus memunculkan kebersamaan dan rasa memiliki dalam mengelola air bersih bersama demi kebaikan dan manfaat bagi sesama.
Asisten III Bidang Administrasi Setda Seram Bagian Barat Donald de Fretes mengapresiasi bantuan lembaga filantropi itu bersama para donatur berdampak menjawab kerinduan masyarakat setempat akan pemenuhan kebutuhan air bersih.
Baca juga: Dompet Dhuafa gelar Serambi Budaya di Negeri Morella, lestarikan warisan leluhur
"Beta (saya) harap warga dusun dapat menjaga dan memelihara sarana air bersih ini, hingga anak-cucu kita bisa juga merasakan nanti. Makna Air Untuk Kehidupan adalah untuk kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang," katanya.
Program Dompet Dhuafa itu juga dinilainya sangat berdampak besar membantu pemerintah kabupaten SBB dalam penyediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Sedangkan warga Dusun Patinia menyatakan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan Dompet Dhuafa, di mana dampaknya mereka tidak perlu lagi membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Kami bersyukur sekali sekarang tidak harus beli, karena sumber air sudah dekat dari rumah dan kebutuhan kita dapat terpenuhi," ujar Samsia Nurlete (39), salah satu warga Dusun Patinia.
Menurutnya, masyarakat pesisir Dusun Patinia, selama bertahun-tahun, sangat kesulitan mendapatkan akses air bersih. Selama ini, sebanyak 917 jiwa (210 KK) warga di sana menggunakan air payau, maupun menadah air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk mengeluarkan biaya tidak sedikit lebih membeli air untuk kebutuhan minum dari lokasi yang jauh.
"Air bersih memang setengah mati disini. Di dusun ada sumur tapi airnya payau. Kami juga tampung air hujan, tapi tidak bisa untuk di minum. Kalau beli (air bersih) itu kami harus menempuh perjalanan 1 jam ke desa, harga seratus ribu untuk tiga hari sudah habis," katanya.
Karena itu, Samsia bersama 917 warga dusun tersebut sangat bersyukur atas bantuan Dompet Dhuafa menyediakan sarana air bersih hingga di tempat tinggal mereka.
Baca juga: Tim Kemanusiaan Dompet Dhuafa Masuki Yamagata
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022