Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat ekonomi Maluku pada triwulan III-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 6,01 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021 (yoy).
"Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai kategori industri pengelolaan sebesar 10,70 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen konsumsi Lembaga non-profit yang melayani rumah tangga atau LNPRT yang tumbuh sebesar 9,06 persen," kata Staf Ahli Madya Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Maluku Erhard Hatulesila di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, perekonomian Maluku berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2022 mencapai Rp13,64 triliun dan atas harga konstan 2010 mencapai Rp8,43 triliun.
Menurut dia, struktur PDRB Provinsi Maluku menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti.
Baca juga: BPS: Sektor nonmigas dorong meningkatnya ekspor Maluku triwulan III
"Perekonomian Maluku masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 23,57 persen," ujarnya.
Lapangan usaha lainnya yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Maluku adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 22,45 persen; perdagangan besar eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 13,60 persen; dan lapangan usaha konstruksi sebesar 7,65 persen.
"Peranan empat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Maluku mencapai 67,27 persen," katanya.
Menurut dia, ekonomi Maluku triwulan III-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 1,24 persen dibandingkan triwulan II-2022 (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan perikanan sebesar 3,27 persen.Sementara dari sisi pengeluaran dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi Pemerintah sebesar 1,98 persen.
Erhard mengatakan, ekonomi Maluku secara kumulatif pada triwulan III-2022 tumbuh 4,87 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha industri pengelolaan yaitu sebesar 9,29 persen. Sementara dari sisi pengeluaran tertinggi pada komponen ekspor luar negeri yang tumbuh sebesar 36,15 persen.
Baca juga: Ambon tercatat deflasi 0,12 persen pada Oktober 2022
Ekonomi Maluku triwulan III-2022 dibanding triwulan II-2022 (q-to-q) ada peningkatan tumbuhan sebesar 1,24 persen. Peningkatan pertumbuhan terjadi pada beberapa lapangan usaha, akan tetapi terdapat sembilan lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan.
Kontraksi pertumbuhan tertinggi adalah lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar -3,42 persen. Lalu lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar -2,52 persen.
Ia mengatakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri pengelolaan sebesar 10,70 persen, lalu perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 8,66 persen; dan lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 8,06 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS: Ekonomi Maluku triwulan III-2022 tumbuh 6,01 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai kategori industri pengelolaan sebesar 10,70 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen konsumsi Lembaga non-profit yang melayani rumah tangga atau LNPRT yang tumbuh sebesar 9,06 persen," kata Staf Ahli Madya Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Maluku Erhard Hatulesila di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, perekonomian Maluku berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2022 mencapai Rp13,64 triliun dan atas harga konstan 2010 mencapai Rp8,43 triliun.
Menurut dia, struktur PDRB Provinsi Maluku menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti.
Baca juga: BPS: Sektor nonmigas dorong meningkatnya ekspor Maluku triwulan III
"Perekonomian Maluku masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 23,57 persen," ujarnya.
Lapangan usaha lainnya yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Maluku adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 22,45 persen; perdagangan besar eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 13,60 persen; dan lapangan usaha konstruksi sebesar 7,65 persen.
"Peranan empat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Maluku mencapai 67,27 persen," katanya.
Menurut dia, ekonomi Maluku triwulan III-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 1,24 persen dibandingkan triwulan II-2022 (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan perikanan sebesar 3,27 persen.Sementara dari sisi pengeluaran dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi Pemerintah sebesar 1,98 persen.
Erhard mengatakan, ekonomi Maluku secara kumulatif pada triwulan III-2022 tumbuh 4,87 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha industri pengelolaan yaitu sebesar 9,29 persen. Sementara dari sisi pengeluaran tertinggi pada komponen ekspor luar negeri yang tumbuh sebesar 36,15 persen.
Baca juga: Ambon tercatat deflasi 0,12 persen pada Oktober 2022
Ekonomi Maluku triwulan III-2022 dibanding triwulan II-2022 (q-to-q) ada peningkatan tumbuhan sebesar 1,24 persen. Peningkatan pertumbuhan terjadi pada beberapa lapangan usaha, akan tetapi terdapat sembilan lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan.
Kontraksi pertumbuhan tertinggi adalah lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar -3,42 persen. Lalu lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar -2,52 persen.
Ia mengatakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri pengelolaan sebesar 10,70 persen, lalu perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 8,66 persen; dan lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 8,06 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS: Ekonomi Maluku triwulan III-2022 tumbuh 6,01 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022