Ambon (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpW BI) Provinsi Maluku menyatakan ekonomi Maluku yang tumbuh 6,01 persen pada triwulan III-2022 disebabkan dampak positif pengendalian dampak pandemi COVID-19 sehingga memicu peningkatan permintaan domestik yang membawa peningkatan pada tingkat konsumsi masyarakat dan pemerintah daerah.
"Perekonomian Provinsi Maluku pada triwulan III-2022 tumbuh meningkat sebesar 6,01 persen dibanding tahun lalu dan lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan II-2022 yang tumbuh sebesar 4,85 persen," kata Kepala Kantor BI Provinsi Maluku Bakti Artanta di Ambon, Rabu.
Bakti mengatakan capaian Maluku juga lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan ekonomi nasional triwulan III-2022 yang sebesar 5,72 persen (yoy). Meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2022 di tengah ketidakpastian global, lanjutnya, ditopang oleh meningkatnya mobilitas masyarakat seiring dengan membaiknya kondisi pandemi COVID-19. Hal tersebut memicu meningkatkan permintaan domestik, yang turut mendorong kinerja pada lapangan usaha utama.
Baca juga: BPS catat ekonomi Maluku triwulan III-2022 tumbuh 6,01 persen
Dari sisi pengeluaran, lanjutnya, peningkatan pertumbuhan ekonomi Maluku utamanya didorong oleh pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga (RT) dan Konsumsi Pemerintah. Komponen Konsumsi RT menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,60 persen (yoy) pada triwulan III 2022, meningkat dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,85 persen (yoy).
Peningkatan Konsumsi RT menunjukkan daya beli masyarakat meningkat yang sejalan dengan semakin terkendalinya pandemi COVID-19. Kondisi tersebut mendorong mobilitas masyarakat yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, khususnya pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha.
Selain itu, ia mengatakan meningkatnya realisasi anggaran belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) di Provinsi Maluku juga mendorong peningkatan kinerja konsumsi pemerintah. Komponen konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 7,30 persen (yoy), meningkat signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi -21,91 persen (yoy).
Dari sisi lapangan usaha (LU), peningkatan pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku didukung meningkatnya kinerja LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, LU Administrasi Pemerintahan, dan LU Perdagangan, yang secara total menyumbang pangsa hampir 60 persen terhadap perekonomian Provinsi Maluku. LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tercatat tumbuh sebesar 7,24 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,52 persen.
"Pertumbuhan ini sejalan dengan membaiknya kondisi cuaca yang mendukung produksi komoditas pertanian dan perikanan, khususnya pada akhir triwulan III 2022," katanya.
Baca juga: Ekonomi Malut triwulan III tumbuh 24,85 persen didominasi pertambangan
Selanjutnya, LU Administrasi Pemerintahan tercatat tumbuh sebesar 6,52 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,25 persen (yoy).
Meningkatnya realisasi anggaran belanja pemerintah yang mendorong kegiatan instansi pemerintah berdampak pada peningkatan kinerja LU ini, Adapun LU perdagangan besar mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,66 persen pada triwulan III 2022, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,12 persen.
Peningkatan kinerja LU ini sejalan dengan peningkatan permintaan masyarakat sebagaimana tercermin dari peningkatan Konsumsi RT di sisi pengeluaran.
Baca juga: Menko Marves optimis Indonesia akan menjadi negara maju pada 2030
BI: Ekonomi Maluku tumbuh 6,01 persen karena pandemi terkendali
Rabu, 9 November 2022 11:29 WIB