Ambon (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku menyatakan optimis pertumbuhan ekonomi Maluku pada 2022 bisa mencapai 4,73 persen hingga maksimal 5,43 persen.
"Dengan melihat kinerja ekonomi Maluku hingga triwulan III tahun 2022 terpantau tumbuh signifikan, Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 4,73 hingga 5,43 persen," kata Deputi Kepala BI Maluku Lukman Hakim, di Ambon, Jumat.
Ia menyampaikan kinerja ekonomi Maluku hingga triwulan ke III-2022 terpantau tumbuh signifikan 6,01 persen dan lebih tinggi dibandingkan tingkat nasional yang sebesar 5,72 persen.
Baca juga: Presiden: Kepercayaan global terbangun karena ekonomi RI bagus
Pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh tren ekonomi nasional yang menggerakkan kembali sektor-sektor ekonomi utama di Maluku khususnya sektor pertanian, administrasi pemerintahan, dan perdagangan dimana ketiga sektor tersebut memegang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Maluku dengan total 63 persen.
Dari sisi penawaran, lanjutnya, sejumlah lapangan usaha mengalami tren pertumbuhan positif seperti lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan. Kemudian lapangan usaha perdagangan dan administrasi pemerintahan.
Sedangkan dari sisi permintaan, tingkat konsumsi rumah tangga juga meningkat seiring dengan mobilitas masyarakat sudah lebih leluasa dan nilai ekspor juga meningkat.
Menurut Lukman, inflasi Maluku pada bulan Oktober 2022 juga sudah melandai turun dibandingkan bulan September dan bulan-bulan sebelumnya yang ditandai dengan deflasi -0,2 persen. Meski begitu, inflasi Maluku dibandingkan tahun lalu (yoy) masih tercatat cukup tinggi sebesar yakni sebesar 6,48 persen.
Faktor yang memicu tingginya inflasi diantaranya kenaikan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), bahan bakar terutama avtur yang mendorong kenaikan tarif angkutan udara, dan gangguan rantai pasokan global yang dipengaruhi oleh konflik Rusia dan Ukraina.
Baca juga: Menko Marves optimis Indonesia akan menjadi negara maju pada 2030
"Dinamika ekonomi dan inflasi sepanjang tahun 2022 membawa tantangan baru bagi BI bersama stakeholder dalam memanfaatkan momentum pemulihan untuk mengakselerasi ekonomi maupun menjaga tingkat inflasi sesuai target yang ditetapkan melalui program 4K, yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif," katanya.
Oleh karena itu, BI mengucapkan terima kasih banyak kepada pemangku kebijakan yang terlibat dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku maupun pengembangan UMKM bersama dapat menghasilkan program nyata khususnya dalam pengendalian inflasi di Maluku, seperti gerakan nasional pengendalian inflasi pangan dan penyaluran bantuan sosial melalui realisasi dana transfer umum sebesar dua persen.
Dia mengatakan, berbagai realisasi program yang telah terjadi pada tim-tim khusus seperti oleh TPID dan tim perluasan digitalisasi daerah (TPDD) yang merupakan wujud dari optimisme pemulihan yang sempat didorong oleh semua pihak khususnya pemangku kebijakan di daerah.
"Selain itu pada momentum pemulihan seperti saat ini merupakan waktu yang tepat untuk kita semua untuk mengakselerasi ekonomi secara pasti," katanya.
Baca juga: Menkeu perkirakan ekonomi triwulan IV akan sedikit termoderasi
BI optimis pertumbuhan ekonomi Maluku 2022 maksimal 5,43 persen
Jumat, 2 Desember 2022 14:21 WIB