Ambon (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku menyatakan sektor nonmigas (minyak dan gas) menjadi penopang terbesar terhadap meningkatnya nilai ekspor Maluku periode Januari-Oktober 2022 sehingga mencapai 62,31 juta dolar AS atau mengalami peningkatan sebesar 74,07 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
"Secara kumulatif nilai ekspor Maluku pada periode Januari-Agustus 2022 tercatat sebesar 62,31 juta dolar AS atau meningkat sekitar 74,07 persen, akibat ditunjang oleh komoditas nonmigas," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Asep Riyadi di Ambon, Jumat.
Ia menjelaskan, kegiatan ekspor sektor nonmigas pada periode Januari-Oktober dengan nilai 32,77 juta dolar AS berupa kelompok ikan (ikan tuna, cumi-cumi ikan kerapu hidup, ikan kakatua, ikan raja bau, ikan surgeon), udang, kepiting bakau, gum copal produk alami untuk industri pala, dan bubuk bunga pala, biji kenari, minyak kayu putih serta suku cadang untuk mesin lainnya.
Baca juga: Sri Mulyani harap investasi tumbuh 5 persen agar ketahanan ekonomi terjaga
Sedangkan dari sektor migas, dengan nilai sebesar 26,33 juta dolar AS yakni berupa minyak petroleum mentah.
Perbandingan nilai ekspor Maluku Januari-Oktober 2022 terhadap periode yang sama tahun 2021 menunjukkan peningkatan sekitar 74,07 persen. Ekspor Maluku pada Oktober 2022 mencapai 7,59 juta dolar AS berasal dari komoditas nonmigas.
Dia mengatakan, selama periode Januari-Oktober 2022 volume ekspor Maluku mencapai 42,83 ribu ton atau turun 19,16 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pada Oktober 2022 volume ekspor Maluku mencapai 1,46 ribu ton atau naik 17,65 persen dibandingkan September 2022, terutama dipicu oleh meningkatnya ekspor komoditas nonmigas berupa kelompok ikan dan udang.
Ia menjelaskan, Maluku melakukan ekspor ke negara anggota ASEAN pada Januari-Oktober 2022 yang terbesar menuju Singapura senilai 3,28 juta dolar AS atau peningkatan 1.039,43 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Pada kawasan negara Asia lainnya, yaitu Tiongkok,India, dan Jepang.
Baca juga: Apa yang terjadi setelah Indonesia kalah gugatan ekspor nikel di WTO?
"Ekspor ke Tiongkok mengalami peningkatan 308,73 persen, dan sebaliknya ekspor ke Jepang mengalami penurunan sekitar 24,72 persen dibanding periode yang sama tahun 2021," ujarnya.
Ia menambahkan secara kumulatif nilai ekspor komoditas asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku pada Januari-Oktober 2022 mencapai 30,78 juta dolar AS, atau naik 125,15 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
Sedangkan total nilai ekspor yang melalui pelabuhan luar Maluku pada Oktober 2022 mencapai 7,28 juta dolar AS atau naik 230,02 persen dibanding bulan September 2022.
Baca juga: Maluku Utara ekspor 25 ton ikan tuna ke Thailand