Ambon (ANTARA) - Bank Indonesia )BI) meminta semua pemangku kebijakan untuk memperhatikan tiga hal penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Maluku pada triwulan IV-2022.
"Di tengah ancaman resesi di berbagai negara serta varian baru COVID-19 yang dapat menjadi risiko ke depan, Bank Indonesia memandang setidaknya terdapat tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengoptimalkan tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku pada triwulan IV 2022," kata Kepala Kantor BI Provinsi Maluku Bakti Artanta di Ambon, Kamis.
Poin pertama, pentingnya upaya menjaga daya beli masyarakat sebagai motor utama perekonomian Provinsi Maluku melalui berbagai upaya pengendalian inflasi, khususnya komoditas pangan. Menurut dia, konsumsi Rumah Tangga (RT) dari sisi permintaan diprakirakan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Maluku pada tahun ini.
Baca juga: BI: Ekonomi Maluku tumbuh 6,01 persen karena pandemi terkendali
Kedua, optimalisasi dan akselerasi realisasi anggaran belanja pemerintah, termasuk bagi upaya pengendalian inflasi. Komponen konsumsi pemerintah dan PMTDB (investasi) disinyalir turut mendorong pertumbuhan ekonomi Maluku sepanjang tahun.
"Prakiraan tersebut didukung antara lain kebijakan pelonggaran mobilitas masyarakat yang secara tidak langsung meningkatkan aktivitas sosial ekonomi masyarakat serta investasi dari segi realisasi program pembangunan pemerintah maupun investasi swasta," katanya.
Ketiga, mendorong percepatan implementasi digitalisasi ekonomi di seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung kedua hal di atas.
"Selain itu, ketiga hal tersebut juga perlu didukung dengan upaya komunikasi dalam rangka membangun sentimen positif bagi masyarakat serta pelaku ekonomi untuk terus menggerakkan aktivitas perekonomian secara normal," ujarnya.
BI menilai ekonomi Maluku yang tumbuh 6,01 persen pada triwulan III-2022 disebabkan dampak pandemi COVID-19 berkurang sehingga memicu peningkatan permintaan domestik yang membawa pertumbuhan tingkat konsumsi. Perekonomian Provinsi Maluku pada triwulan III-2022 tumbuh meningkat sebesar 6,01 persen dibanding tahun lalu dan lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan II-2022 yang tumbuh sebesar 4,85 persen.
Baca juga: BPS catat ekonomi Maluku triwulan III-2022 tumbuh 6,01 persen
Bakti mengatakan capaian Maluku juga lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan ekonomi nasional triwulan III-2022 yang sebesar 5,72 persen (yoy). Meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2022 di tengah masih terjadinya ketidakpastian global, lanjutnya, ditopang oleh meningkatnya mobilitas masyarakat seiring dengan membaiknya kondisi pandemi COVID-19.
Hal tersebut memicu meningkatkan permintaan domestik, yang turut mendorong kinerja pada lapangan usaha utama.
Dari sisi pengeluaran, lanjutnya, peningkatan pertumbuhan ekonomi Maluku utamanya didorong oleh pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga (RT) dan Konsumsi Pemerintah. Komponen Konsumsi RT menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,60 persen (yoy) pada triwulan III 2022, meningkat dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,85 persen (yoy).
Peningkatan Konsumsi RT sejalan dengan semakin terkendalinya pandemi COVID-19, yang mendorong mobilitas masyarakat yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, khususnya pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha.
Selain itu, ia mengatakan meningkatnya realisasi anggaran belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) di Provinsi Maluku juga mendorong peningkatan kinerja konsumsi pemerintah. Komponen konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 7,30 persen (yoy), meningkat signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang kontraksi minus 21,91 persen (yoy).
Baca juga: Menkeu perkirakan ekonomi triwulan IV akan sedikit termoderasi
BI: Tiga hal penting agar ekonomi Maluku tumbuh optimal
Kamis, 10 November 2022 11:51 WIB