Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Provinsi Maluku Utara (Malut) membangun dua pos pengamanan di kawasan Maba, Gotowasi hingga ke Bicoli, untuk mengantisipasi teror dan pembunuhan dilakukan oleh kelompok Orang Tidak Kenal (OTK).
Bupati Haltim Ubaid Yakub dihubungi dari Ternate, Selasa, mengatakan pihaknya telah membangun komunikasi bersama TNI/Polri untuk menyiapkan personel ditempatkan di dua pos pengamanan yang akan dibangun.
Pembangunan pos pengamanan dilakukan karena daerah antara Maba Selatan Bicoli seringkali warga setempat diserang OTK sehingga selalu saja ada korban jiwa.
Baca juga: BPJamsostek - Pemkab Haltim kerja sama lindungi pegawai non-ASN, begini penjelasannya
Sehingga, Pemkab Haltim berinisiatif membangun pos untuk menempatkan personel TNI/Polri agar warga yang akan beraktivitas terjamin keamanannya.
"Personel yang ditempatkan di dua pos pengamanan untuk membantu masyarakat yang beraktivitas di kebun," ujarnya.
Dia menyebut, Pemkab Haltim telah berkoordinasi dengan Danrem 152/Baabullah dan akan menyiapkan personel yang ditempatkan di pos yang akan dibangun
Sebelumnya, beberapa waktu lalu, warga Kecamatan Maba Selatan kembali mendapat teror OTK di Base Camp PT. Iklas Bangun Sarana milik Umar Bopeng yang mana menyerang para karyawan yang sedang bekerja.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian penyerangan tersebut terjadi pada bulan lalu, tepatnya di Base Camp Umar Bopeng.
Menurut salah seorang karyawan, Muhammad, awalnya para karyawan beraktivitas kerja namun tiba-tiba didatangi OTK dan sempat melakukan aksi mengeluarkan suara seperti seruan untuk menyerang.
Baca juga: Bawaslu Haltim tolak hadiri sidang kode etik ASN
Saat itu, para karyawan langsung bergegas dan melarikan diri untuk meminta bantuan dan sekitar satu jam lebih baru datang pihak kepolisian untuk melakukan bantuan.
Kendati demikian, OTK tersebut saat mengetahui dan melihat kedatangan pihak kepolisian langsung melarikan diri.
Muhammad mengatakan, para karyawan melakukan perlawanan saat OTK mulai menggunakan panah, maka karyawan menyambutnya dengan batu kerikil.
Baca juga: Polres Haltim gerebek tempat penyulingan miras
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Bupati Haltim Ubaid Yakub dihubungi dari Ternate, Selasa, mengatakan pihaknya telah membangun komunikasi bersama TNI/Polri untuk menyiapkan personel ditempatkan di dua pos pengamanan yang akan dibangun.
Pembangunan pos pengamanan dilakukan karena daerah antara Maba Selatan Bicoli seringkali warga setempat diserang OTK sehingga selalu saja ada korban jiwa.
Baca juga: BPJamsostek - Pemkab Haltim kerja sama lindungi pegawai non-ASN, begini penjelasannya
Sehingga, Pemkab Haltim berinisiatif membangun pos untuk menempatkan personel TNI/Polri agar warga yang akan beraktivitas terjamin keamanannya.
"Personel yang ditempatkan di dua pos pengamanan untuk membantu masyarakat yang beraktivitas di kebun," ujarnya.
Dia menyebut, Pemkab Haltim telah berkoordinasi dengan Danrem 152/Baabullah dan akan menyiapkan personel yang ditempatkan di pos yang akan dibangun
Sebelumnya, beberapa waktu lalu, warga Kecamatan Maba Selatan kembali mendapat teror OTK di Base Camp PT. Iklas Bangun Sarana milik Umar Bopeng yang mana menyerang para karyawan yang sedang bekerja.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian penyerangan tersebut terjadi pada bulan lalu, tepatnya di Base Camp Umar Bopeng.
Menurut salah seorang karyawan, Muhammad, awalnya para karyawan beraktivitas kerja namun tiba-tiba didatangi OTK dan sempat melakukan aksi mengeluarkan suara seperti seruan untuk menyerang.
Baca juga: Bawaslu Haltim tolak hadiri sidang kode etik ASN
Saat itu, para karyawan langsung bergegas dan melarikan diri untuk meminta bantuan dan sekitar satu jam lebih baru datang pihak kepolisian untuk melakukan bantuan.
Kendati demikian, OTK tersebut saat mengetahui dan melihat kedatangan pihak kepolisian langsung melarikan diri.
Muhammad mengatakan, para karyawan melakukan perlawanan saat OTK mulai menggunakan panah, maka karyawan menyambutnya dengan batu kerikil.
Baca juga: Polres Haltim gerebek tempat penyulingan miras
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022