Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku Utara (Malut) memperkuat program percepatan penurunan stunting dengan menggagas Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) melalui penyaluran bantuan makanan bergizi.
"Program BAAS ini adalah salah satu kegiatan untuk mengajak pemangku kepentingan terlibat secara aktif bersinergi dalam upaya penurunan angka stunting sesuai dengan amanat Perpres 72 Tahun 2021 yang dilakukan secara lintas sektoral ," kata Kepala Perwakilan BKKBN Malut, Renta Rega di Ternate, Selasa.
Renta mengatakan, BAAS digagas dengan melibatkan pemangku kepentingan dan masyarakat yang mampu untuk menjadi donatur dalam memberikan bantuan penanganan stunting baik itu bantuan materi maupun bantuan gizi bagi anak yang menderita stunting.
Baca juga: BKKBN Malut perkuat kemitraan dan komitmen instansi vertikal cegah stunting
Bantuan asuhan BAAS Kabupaten Pulau Taliabu bagi ibu hamil dan anak baduta dari Bupati Pulau Taliabu berupa uang tunai sebesar 100 juta rupiah dan 300 kaleng susu untuk baduta/balita.
Kemudian DPRD Pulau Taliabu memberikan bantuan asuhan sebesar Rp50 juta dan Ketua TP PKK Pulau Taliabu sebagai Duta Cegah Stunting SGO NGKA memberikan bantuan asuhan berupa 300 susu untuk ibu hamil.
Sementara, Sekretaris Perwakilan BKKBN Malut, Ansar Jainahu dikonfirmasi mengatakan, komitmen BAAS dalam memberikan bantuan kepada anak asuh dan ibu hamil merupakan langkah nyata dan komitmen Pemerintah Daerah yang telah melakukan pengukuhan BAAS Pulau Taliabu pada tanggal 17 Oktober lalu.
Ansar yang juga merupakan putra Taliabu berharap agar pemberian bantuan ini dapat tersalurkan tepat sasaran dan tepat guna bagi anak asuh dan wanita hamil yang memang secara materil membutuhkan bantuan tersebut.
Pada kesempatan tersebut juga, dilakukan kerja sama dengan Kejaksaan Negeri Pulau Taliabu guna mengawal dan memastikan bantuan diterima oleh sasaran penerima yang tepat yaitu kepada sasaran Anak Asuh Stunting dari BAAS.
Baca juga: Dokter: Posyandu di masyarakat bantu deteksi dan cegah anak gizi buruk
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Program BAAS ini adalah salah satu kegiatan untuk mengajak pemangku kepentingan terlibat secara aktif bersinergi dalam upaya penurunan angka stunting sesuai dengan amanat Perpres 72 Tahun 2021 yang dilakukan secara lintas sektoral ," kata Kepala Perwakilan BKKBN Malut, Renta Rega di Ternate, Selasa.
Renta mengatakan, BAAS digagas dengan melibatkan pemangku kepentingan dan masyarakat yang mampu untuk menjadi donatur dalam memberikan bantuan penanganan stunting baik itu bantuan materi maupun bantuan gizi bagi anak yang menderita stunting.
Baca juga: BKKBN Malut perkuat kemitraan dan komitmen instansi vertikal cegah stunting
Bantuan asuhan BAAS Kabupaten Pulau Taliabu bagi ibu hamil dan anak baduta dari Bupati Pulau Taliabu berupa uang tunai sebesar 100 juta rupiah dan 300 kaleng susu untuk baduta/balita.
Kemudian DPRD Pulau Taliabu memberikan bantuan asuhan sebesar Rp50 juta dan Ketua TP PKK Pulau Taliabu sebagai Duta Cegah Stunting SGO NGKA memberikan bantuan asuhan berupa 300 susu untuk ibu hamil.
Sementara, Sekretaris Perwakilan BKKBN Malut, Ansar Jainahu dikonfirmasi mengatakan, komitmen BAAS dalam memberikan bantuan kepada anak asuh dan ibu hamil merupakan langkah nyata dan komitmen Pemerintah Daerah yang telah melakukan pengukuhan BAAS Pulau Taliabu pada tanggal 17 Oktober lalu.
Ansar yang juga merupakan putra Taliabu berharap agar pemberian bantuan ini dapat tersalurkan tepat sasaran dan tepat guna bagi anak asuh dan wanita hamil yang memang secara materil membutuhkan bantuan tersebut.
Pada kesempatan tersebut juga, dilakukan kerja sama dengan Kejaksaan Negeri Pulau Taliabu guna mengawal dan memastikan bantuan diterima oleh sasaran penerima yang tepat yaitu kepada sasaran Anak Asuh Stunting dari BAAS.
Baca juga: Dokter: Posyandu di masyarakat bantu deteksi dan cegah anak gizi buruk
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022