Ambon (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Maluku memaksimalkan program Gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting) sebagai upaya menekan stunting di daerah itu.
"Gerakan ini dijalankan serentak di seluruh Indonesia, salah satunya Provinsi Maluku guna menekan angka stunting menuju Indonesia emas 2045," kata Kepala Perwakilan BKKBN Maluku dr Mauliwaty Bulo dalam keterangan tertulis diterima di Ambon, Jumat.
Setelah sebelumnya gerakan tersebut dibuka di Desa Hunut Kota Ambon, kini pihaknya merambah ke sejumlah wilayah di Maluku salah satunya Kabupaten Seram Bagian Barat yang berdasarkan data Prevalensi stunting di kabupaten itu pada 2023 adalah 31,4 persen. Angka ini berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI).
Ia menjelaskan orang tua asuh yang menjadi mitra pelaksana gerakan ini dapat meliputi berbagai kalangan mulai dari individu, perusahaan swasta, hingga BUMN dimana mereka menjalani kegiatan pemberian nutrisi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Untuk pemberian bantuan non-nutrisi, mitra pelaksana dapat berkontribusi dalam beberapa kegiatan seperti perbaikan mandi cuci dan kakus (MCK), rumah layak huni, hingga penyampaian edukasi kepada ibu hamil, remaja, maupun Keluarga Risiko Stunting (KRS).
Apalagi salah satu faktor yang menyebabkan maraknya kasus stunting di beberapa daerah adalah minimnya edukasi mengenai kesehatan serta pemenuhan gizi ibu hamil dan anak.
Oleh sebab itu kata dia program Genting ini menjadi salah satu solusi strategis dalam mendukung terciptanya generasi Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas.
"Stunting merupakan permasalahan bersama dan tanggung jawab semua pihak sehingga eksekusinya wajib melibatkan semua elemen pemerintah, swasta dan juga masyarakat.
Dalam upaya penyelarasan program tersebut pihaknya juga melakukan lokakarya pemutakhiran pendataan keluarga dalam rangka percepatan pelaksanaan Genting di Provinsi Maluku.
Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2024 (PK-24), untuk Provinsi Maluku mencapai sebesar 95,78 persen atau sebesar 233.557 keluarga yang ada dan keluarga baru yang telah didata.
Dengan data itu, diharapkan dapat bermanfaat bagi pelaksanaan program maupun intervensi dari berbagai pihak dalam menyediakan data by name by adress.
"Saat ini Kementerian Kependudukan dan Pembagunan Keluarga juga sementara melaksanakan kegiatan Gerakan Orang Tua Asuh Atasi Stunting atau dikenal dengan nama Genting, untuk itu sangat diperlukan kerja sama dan komitmen dengan menyediakan data sesuai dengan wilayah kerja masing- masing di kabupaten/kota," tutupnya.