Pemerintah Provinsi Maluku terus melakukan kampanye konsumsi ikan sebagai salah satu upaya mencegah stunting atau kekerdilan di tengah masyarakat melalui lomba masak serba ikan di Ambon, Senin.
Penjabat Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku Erawan Asikin, mengatakan, lomba tahunan itu digelar bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Maluku dan organisasi Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Provinsi Maluku, diikuti peserta dari 11 kabupaten/kota di Maluku.
Selain untuk meningkatkan keterampilan memasak bahan baku ikan, lomba yang diikuti oleh Tim Penggerak PKK dari seluruh kabupaten/kota di Maluku itu, juga untuk menyebarluaskan informasi, mendukung pemanfaatan sumber daya ikan serta melakukan kampanye gemar makan ikan, dengan sasaran menciptakan keanekaragaman menu masakan berbahan baku ikan.
Baca juga: Ketua PKK Tri Tito Karnavian salurkan bantuan untuk warga di Ambon
"Kami ingin menyebarluaskan informasi tentang kandungan dan manfaat ikan bagi kesehatan dan kecerdasan, terutama mengatasi kekerdilan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan memasak menu keluarga berbahan baku ikan, serta memperkenalkan ragam menu dan masakan berbahan ikan kepada masyarakat secara luas dan meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap ikan lokal," kata Erawan.
Pemenang di ajang yang mempertandingkan tiga kategori yakni menu untuk balita, menu ikan untuk kudapan atau snack dan menu keluarga, akan mewakili Provinsi Maluku dalam lomba masak serba ikan tingkat nasional yang akan berlangsung di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, 19-21 November 2022.
Ketua Forikan Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad menegaskan, besarnya potensi sumber daya perikanan daerah itu harus dimanfaatkan untuk ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: BKKBN Malut menggelar monev stunting di Kabupaten Pulau Taliabu
Menurutnya, saat ini masalah ketahanan pangan dan gizi menjadi isu penting di samping ketahanan ekonomi dan energi, karena merupakan bagian penting pemenuhan hak atas pangan yang menjadi salah satu pilar utama hak asasi manusia.
"Ketahanan pangan dan gizi merupakan pendukung terwujudnya ketahanan nasional, juga sebagai modal pembentukan SDM berkualitas, mandiri, dan sejahtera. Terwujudnya ketahanan pangan dan gizi nasional, salah satunya didukung melalui konsumsi bahan pangan bersumber dari ikan," katanya.
Ikan, adalah bahan pangan yang memiliki kandungan gizi sangat baik terutama dalam rangka mendukung pemenuhan gizi ibu hamil, untuk tumbuh kembang anak dan balita, terutama untuk 1.000 hari pertama kehidupan, perkembangan otak anak di bawah usia dua tahun.
Baca juga: PKK Maluku ajak anggota ciptakan pangan murah-bergizi untuk atasi stunting
Konsumsi ikan yang memiliki nilai gizi, mineral, nutrisi, dan vitamin ini, sangat relevan untuk mendukung program perbaikan gizi masyarakat dan penanganan stunting.
"Oleh karena itu, upaya meningkatkan gizi masyarakat serta minat mengonsumsi ikan harus terus ditingkatkan dan menjadikan ikan sebagai salah satu sumber protein utama dalam pola konsumsi dan budaya masyarakat," imbuhnya.
Menurutnya, upaya menggalakkan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) tidak hanya menjadi tugas pemerintah saja, tetapi perlu andil besar masyarakat sebagai sasaran perubahan perilaku mengkonsumsi ikan melalui kerja sama dan sinergi antarinstansi dan TP PKK.
Baca juga: Pakar: Buruknya fasilitas sanitasi bisa jadi penyebab stunting
Widya yang juga Ketua TP PKK Provinsi Maluku itu, menambahkan angka konsumsi ikan di Provinsi Maluku terus mengalami peningkatan signifikan, mulai dari 66,67 kg/kapita pada 2018 menjadi 72,76 kg/kapita di tahun 2019, dan naik 73,82 kg/kapita tahun 2020.
Pada 2021 tingkat konsumsi ikan naik menjadi 78,02 kg/kapita, sekaligus menjadikan Maluku sebagai provinsi dengan tingkat konsumsi ikan tertinggi di Indonesia.
Dia berharap lomba masak serba ikan tidak hanya menjadi agenda rutin untuk meraih juara, tetapi dapat meningkatkan awareness peserta lomba terhadap kandungan gizi dalam ikan, sekaligus menjadi agen untuk menggugah minat masyarakat mengkonsumsi ikan secara rutin dalam kehidupan sehari-hari.
Lomba tersebut, kota Ambon meraih juara umum setelah meraih dua juara dari tiga kategori yang dilombakan yakni menu makan kudapan menu keluarga, serta juara kedua untuk kategori menu balita.
Juara pertama kategori menu balita yakni Tim Penggerak PKK Maluku Tenggara, sedangkan juara III oleh Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Kategori menu makan kudapan, juara kedua diraih Kabupaten Buru dan juara ketiga Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), sedangkan jura kedua kategori menu keluarga diraih Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT) sebagai juara ketiga.
Baca juga: Cegah stunting, BAAS Taliabu salurkan bantuan makanan bergizi
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Penjabat Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku Erawan Asikin, mengatakan, lomba tahunan itu digelar bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Maluku dan organisasi Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Provinsi Maluku, diikuti peserta dari 11 kabupaten/kota di Maluku.
Selain untuk meningkatkan keterampilan memasak bahan baku ikan, lomba yang diikuti oleh Tim Penggerak PKK dari seluruh kabupaten/kota di Maluku itu, juga untuk menyebarluaskan informasi, mendukung pemanfaatan sumber daya ikan serta melakukan kampanye gemar makan ikan, dengan sasaran menciptakan keanekaragaman menu masakan berbahan baku ikan.
Baca juga: Ketua PKK Tri Tito Karnavian salurkan bantuan untuk warga di Ambon
"Kami ingin menyebarluaskan informasi tentang kandungan dan manfaat ikan bagi kesehatan dan kecerdasan, terutama mengatasi kekerdilan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan memasak menu keluarga berbahan baku ikan, serta memperkenalkan ragam menu dan masakan berbahan ikan kepada masyarakat secara luas dan meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap ikan lokal," kata Erawan.
Pemenang di ajang yang mempertandingkan tiga kategori yakni menu untuk balita, menu ikan untuk kudapan atau snack dan menu keluarga, akan mewakili Provinsi Maluku dalam lomba masak serba ikan tingkat nasional yang akan berlangsung di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, 19-21 November 2022.
Ketua Forikan Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad menegaskan, besarnya potensi sumber daya perikanan daerah itu harus dimanfaatkan untuk ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: BKKBN Malut menggelar monev stunting di Kabupaten Pulau Taliabu
Menurutnya, saat ini masalah ketahanan pangan dan gizi menjadi isu penting di samping ketahanan ekonomi dan energi, karena merupakan bagian penting pemenuhan hak atas pangan yang menjadi salah satu pilar utama hak asasi manusia.
"Ketahanan pangan dan gizi merupakan pendukung terwujudnya ketahanan nasional, juga sebagai modal pembentukan SDM berkualitas, mandiri, dan sejahtera. Terwujudnya ketahanan pangan dan gizi nasional, salah satunya didukung melalui konsumsi bahan pangan bersumber dari ikan," katanya.
Ikan, adalah bahan pangan yang memiliki kandungan gizi sangat baik terutama dalam rangka mendukung pemenuhan gizi ibu hamil, untuk tumbuh kembang anak dan balita, terutama untuk 1.000 hari pertama kehidupan, perkembangan otak anak di bawah usia dua tahun.
Baca juga: PKK Maluku ajak anggota ciptakan pangan murah-bergizi untuk atasi stunting
Konsumsi ikan yang memiliki nilai gizi, mineral, nutrisi, dan vitamin ini, sangat relevan untuk mendukung program perbaikan gizi masyarakat dan penanganan stunting.
"Oleh karena itu, upaya meningkatkan gizi masyarakat serta minat mengonsumsi ikan harus terus ditingkatkan dan menjadikan ikan sebagai salah satu sumber protein utama dalam pola konsumsi dan budaya masyarakat," imbuhnya.
Menurutnya, upaya menggalakkan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) tidak hanya menjadi tugas pemerintah saja, tetapi perlu andil besar masyarakat sebagai sasaran perubahan perilaku mengkonsumsi ikan melalui kerja sama dan sinergi antarinstansi dan TP PKK.
Baca juga: Pakar: Buruknya fasilitas sanitasi bisa jadi penyebab stunting
Widya yang juga Ketua TP PKK Provinsi Maluku itu, menambahkan angka konsumsi ikan di Provinsi Maluku terus mengalami peningkatan signifikan, mulai dari 66,67 kg/kapita pada 2018 menjadi 72,76 kg/kapita di tahun 2019, dan naik 73,82 kg/kapita tahun 2020.
Pada 2021 tingkat konsumsi ikan naik menjadi 78,02 kg/kapita, sekaligus menjadikan Maluku sebagai provinsi dengan tingkat konsumsi ikan tertinggi di Indonesia.
Dia berharap lomba masak serba ikan tidak hanya menjadi agenda rutin untuk meraih juara, tetapi dapat meningkatkan awareness peserta lomba terhadap kandungan gizi dalam ikan, sekaligus menjadi agen untuk menggugah minat masyarakat mengkonsumsi ikan secara rutin dalam kehidupan sehari-hari.
Lomba tersebut, kota Ambon meraih juara umum setelah meraih dua juara dari tiga kategori yang dilombakan yakni menu makan kudapan menu keluarga, serta juara kedua untuk kategori menu balita.
Juara pertama kategori menu balita yakni Tim Penggerak PKK Maluku Tenggara, sedangkan juara III oleh Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Kategori menu makan kudapan, juara kedua diraih Kabupaten Buru dan juara ketiga Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), sedangkan jura kedua kategori menu keluarga diraih Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT) sebagai juara ketiga.
Baca juga: Cegah stunting, BAAS Taliabu salurkan bantuan makanan bergizi
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022