Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jasad Junaidin Sardam (23), nelayan asal Dusun Air Pessy, Desa Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, yang dilaporkan hilang di laut sejak Jumat (30/12).

"Jasad korban ditemukan pada hari ini oleh tim SAR gabungan saat melakukan operasi SAR hari kedua," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon Mustari di Ambon, Sabtu.

Sekitar pukul 08.09 WIT jasad Junaidin Sardam ditemukan tim SAR gabungan. Korban mengambang sekitar 100 meter dari lokasi kejadian dalam kondisi meninggal dunia.

Baca juga: Tim SAR evakuasi satu nelayan di SBB meninggal akibat tenggelam, begini penjelasannya

Jasad korban selanjutnya dievakuasi tim SAR gabungan pada pukul 08.17 WIT, kemudian dibawa ke rumah duka.

Sejak pukul 07.00 WIT, kata Mustari, tim SAR gabungan melanjutkan kembali operasi pencarian. Tim dibagi dalam dua regu untuk memperluas area pencarian. Grup pertama menggunakan perahu karet (rubber boat) Basarnas Maluku melakukan pencarian pada koordinat 3° 5' 7" S sampai dengan 128° 2' 59" E.

Regu dua menggunakan longboat masyarakat melakukan pencarian pada koordinat 3° 0' 50" S s.d. 128° 7' 47" E.

Baca juga: Nelayan yang dilaporkan hilang di Pulau Haruku ditemukan meninggal, begini kronologinya


"Tidak butuh waktu lama karena hanya berselang sejam pencarian jasad korban berhasil ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi kejadian dalam kondisi meninggal dunia," ucapnya.

Nelayan tersebut awalnya dilaporkan pergi menuju rumpon untuk menyalakan lampu pada hari Jumat, (30/12) sekitar pukul 01.00 WIT.

Kondisi cuaca saat itu, kata dia, sangat ekstrem dan tidak bersahabat karena terjadi badai disertai gelombang tinggi. Namun, korban tetap mendayung perahunya menuju rumpon untuk menyalakan lampu.

Pihak keluarga korban bersama masyarakat sekitar sempat melakukan upaya pencarian. Namun, hanya menemukan perahu serta baju korban.



Baca juga: Perahu ketinting tenggelam akibatkan satu nelayan di SBB meninggal, begini kronologinya

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022