Total penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Maluku pada triwulan IV 2010 mencapai Rp229,8 miliar dengan jumlah debitur 16.019 orang. Deputi Pemimpin Bank Indonesia (BI) Cabang Ambon, Poltak Sitanggang, di Ambon, Kamis membenarkan realisasi penyaluran KUR selama triwulan IV 2010 sebesar 101,22 persen dibanding triwulan III 2010 yang hanya 58,22 persen. Total pertumbuhan KUR di Maluku selama triwulan IV meningkat 35,84 persen lebih tinggi dibanding pertumbuhan triwulan III yang hanya 9,24 persen. Tingginya penyaluran KUR ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya penambahan jumlah bank penyalur, meningkatnya jumlah Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang mendapatkan pembinaan oleh Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. Dengan demikian jumlah calon debitur yang memenuhi persyaratan administrasi dan program edukasi yang dilakukan perbankan serta pemerintah kabupaten/kota juga meningkat. "Pola pembinaan yang dilakukan SKPD terhadap UMKM telah berjalan baik sehingga banyak calon debitur yang mampu menenuhi syarat administrasi maupun program pendidikan yang dilakukan bank-bank penyalur," kata Sitanggang. Ia mengatakan, performa positif perbankan Maluku dalam penyaluran kredit tersebut tercermin dalam angka Loan to Deposit Ratio (LDR) yang pada triwulan IV-2010 mencapai 69,90 persen atau lebih tinggi dari triwulan III-2010 yang hanya 69,53 persen. "Peningkatan kinerja perbankan daerah diperkirakan akan semakin tinggi seiring dikeluarkannya peraturan Bank Indonesia mengenai ketentuan batas minimal dan maksimal LDR yang berada dalam kisaran 78-102 persen," katanya. Langkah ini guna mendorong perbankan daerah lebih efektif dan optimal dalam menjalankan peran sebagai lembaga intermediasi. Berdasarkan skala usaha dan besarnya plafon kredit, penyaluran kredit non UMKM untuk plafon lebih dari Rp5 miliar mengalami pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 153,09 persen dengan pangsa yang relatif kecil yaitu 8,26 persen atau senilai Rp332 miliar. Peningkatan kredit UMKM ini mengindikasikan semakin kondusifnya perkembangan dunia usaha di Maluku, meningkatnya skala usaha para pengusaha serta persepsi kalangan perbankan terhadap dunia usaha di Maluku semakin positif. Sedangkan kredit menengah yang plafonnya Rp500 juta hingga Rp5 miliar juga mengalami pertumbuhan 61,28 persen, di mana hingga triwulan IV-2010 nilai kreditnya telah mencapai Rp811 miliar. Begitu juga kredit kecil dengan plafon Rp50 juta hingga Rp500 juta terealisasi Rp1,49 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 58,20 persen. Sedangkan perkembangan kurang menggembirakan dialami kredit mikro yang plafonnya kurang dari Rp50 juta pertumbuhannya  (minus) -11,79 persen dengan nilai kredit Rp1,38 triliun dan pangsa 34,46 persen.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011