Polresta Pulau Ambon bersama Penjabat Bupati Maluku Tengah bersama pimpinan Majelis Ulama Indonesia Maluku kembali merangkul kepala pemerintahan Negeri Wakal dan Hitu, Kecamatan Leihitu untuk menyelesaikan konflik sosial yang terjadi di daerah itu

"Tujuan silaturahmi dalam rangka upaya penyelesaian konflik sosial antara warga Hitu dengan Wakal serta mendengar penyampaian aspirasi dan tanggapan yang disampaikan oleh kedua negeri," kata Kapolresta Ambon Kombes Pol Raja Arthur Simamora di Ambon, Rabu.

Lewat momentum silaturahmi dan mendengarkan penyampaian keluhan warga ermasalahan antara kedua negeri dapat diselesaikan lewat solusi yang terbaik.

Menurut dia, permasalahan konflik antar kedua negeri jangan lagi memakai kekuatan otot yang dapat menimbulkan korban jiwa dan penyelesaian konflik sosial secara musyawarah dan mufakat akan membuahkan hasil yang lebih optimal.

"Kami tetap melibatkan seluruh stakeholder terkait dalam menyelesaikan konflik sosial seperti tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat dan untuk masalah ini saya tidak bisa memutuskan mana yang benar, namun intinya siapa yang melanggar hukum dan melakukan provokasi akan kami tindak tegas dengan hukum yang berlaku," kata  Kapolresta.

Kapolresta juga berharap mendekati Bulan Suci Ramadhan agar dijadikan sebagai momen perdamaian antara warga kedua negeri.

Sementara Pj Bupati Maluku Tengah Muhammad Marasabessy mengatakan, selaku pemerintah daerah tetap berharap kiranya jangan lagi melakukan tindakan melanggar hukum.

"Tujuan kami hanya satu, bagaimana permasalahan ini diselesaikan secara kekeluargaan dan dengan pemikiran yang tenang dan damai." ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa jangan cepat terprovokasi dengan oknum-oknum yang menginginkan permasalahan ini tidak selesai.

"Ini merupakan pertemuan kedua, yang mana awalnya pernah dilakukan di Masjid Polsek Leihitu dan saya yakin menjelang bulan Ramadhan ini permasalahan antara kedua negeri akan terselesaikan," kata Muhammad.

Perwakilan MUI Maluku Ustad Husein Sahiri mengatakan, intinya harapan dalam pertemuan ini adalah dapat tercapai suasana damai khususnya menjelang Ibadah Puasa.

MUI juga juga menyarankan kepada pihak keamanan TNI dan Polri bisa lebih netral di tengah-tengah masyarakat.

Hasil dari silaturahmi kedua negeri menginginkan kedamaian dan mereka berharap agar proses hukum terhadap para pelaku.

Perlu dilakukan pertemuan dalam waktu cepat antara kedua belah pihak pada tempat yang dianggap aman guna penyelesaian konflik.
 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023