Sejumlah seniman di Kota Ambon mengajak masyarakat berinovasi dalam berkuliner melalui festival “Timba Puri” yang akan digelar pada Sabtu, 25 Februari 2023 mendatang, di Dusun Eri, Kecamatan Nusaniwe, Ambon.“Kami sempat ngobrol dengan ibu-ibu yang bekerja sebagai jibu-jibu atau yang biasanya kita lihat mereka menjual ikan dengan ember. Mereka kadang sering mengeluh ikannya dibuang karena tidak terjual habis di pasar. Makanya kami ajak mereka melalui festival ini untuk mengembangkan inovasi untuk ikan puri (teri) ini,” kata Koordinator Kuliner Festival Timba Puri, Joanny Pesulima, di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan dalam festival ini, warga akan diajak membuat ikan puri dalam bentuk kemasan yang berpotensi terjual habis.
“Menurut peneliti perikanan, waktu kemasan puri akan bertahan selama 60 hari. Di sini kami akan membuat inovasi yang kemasannya itu dapat habis terjual. Nanti ada puri kecil dan besar. Yang besar itu biasanya kepalanya dibuang, dan itu bisa menjadi sampah. Nah di sini kita akan membantu mengolah kepalanya itu dalam bentuk kemasan yang ada nilai jual,” terang Joany.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara Festival Timba Puri, Stane Latumahina mengatakan pergelaran festival ini didukung oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan dengan memfasilitasi komunitas seni dan seniman secara perorangan dengan dana Indonesia.
Ia mengaku, festival ini dibuat untuk mengangkat tradisi timba puri atau menimba ikan teri, di Dusun Eri tersebut. Mengingat saat ini laut di Dusun Eri tengah terancam oleh sampah.
“Festival timba puri atau teri ini adalah sebuah pertunjukan tari, teater, dan musik yang terinsipirasi dari tradisi timba puri/teri dan bagaimana sampah mengancamnya,” kata Stane.
Ia menyebutkan, Festival Timba Puri ini akan diikuti oleh 30 seniman, tiga mentor dari musik, teatir, dan tarian, serta akan melibatkan 20 orang ibu-ibu dari Dusun Eri.
Pesan penting yang disampaikan dalam teater ini adalah manusia tidak hanya membutuhkan lautan sebagai ekosistem bagi ikan puri/teri di pantai Eri, tetapi harus mampu menciptakan solidaritas terhadap laut.
Laut perlu dijaga dari bahaya penumpukan limbah sampah domestik dan sampah plastik yang menumpuk yang dapat mengganggu dan merusak habitat plankton sebagai rantai makanan ikan teri.
“Kesadaran ini seharusnya sangat penting, sehingga orang Eri akan terus melakukan kebiasaan timba puri/teri dengan tidak membuang sampah ke laut,” pintanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023