Ambon (ANTARA) - Festival Budaya Daerah Maluku yang dilaksanakan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XX Maluku membuka ruang bagi seniman di Kota Ambon untuk berkarya.
"Festival Budaya Daerah Maluku membuka ruang bagi seniman, baik sanggar maupun komunitas seni berkarya," kata Pelaksana Tugas Kepala BPK Wilayah XX Maluku Stenly Loupatty di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan kegiatan festival budaya diikuti 20 sanggar dan komunitas seni, yakni sanggar tari, musik, dan musikalisasi puisi.
Kegiatan ini juga bentuk dukungan bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon untuk mendorong daerah setempat menjadi kota musik dunia.
Baca juga: Festival Nusaniwe Ambon ajang promosi wisata alam-budaya
"Lebih daripada itu setiap sanggar seni dan komunitas budaya yang terlibat saat ini, akan mendapat dana pembinaan untuk melakukan pemajuan kebudayaan," katanya.
Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena menyatakan festival budaya ini penting dalam rangka mendukung Ambon sebagai Kota Kreatif Berbasis Musik yang diakui Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO).
“Kita harus menunjukkan bahwa kota ini layak sebagai kota musik dunia, oleh sebab itu perjuangan untuk memenuhi syarat-syarat sebagai kota musik harus menjadi bagian dari upaya kita, dan hal itu butuh kerja sama dari pemerintah, instansi vertikal, serta semua elemen masyarakat dalam mengembangkan kreativitas,” katanya.
Dengan digelar Festival Budaya Daerah Maluku, katanya, musik tradisional akan semakin dikenal luas, di mana musik tradisional turut menyatukan masyarakat dalam bingkai orang basudara (bersaudara) dan memberikan dampak bagi terciptanya perdamaian.
Baca juga: Desa Batu Merah Ambon menggelar festival hadrat lestarikan budaya lokal
Festival Budaya Daerah Maluku buka ruang untuk seniman berkarya
Selasa, 22 November 2022 21:27 WIB