Wali Kota Ambon, Jopi Papilaja, mengatakan, pemerintah Australia belum mengoordinasikan peringatan Anzac Day (peristiwa gugurnya tentara persemakmuran pada Perang Dunia II) yang biasanya dilaksanakan setiap 25 April.
"Hingga saat ini kami belum mendapat konfirmasi dari kedutaan Australia mengenai peringatan Anzac Day yang akan dilaksanakan di Ambon pada 25 april mendatang," katanya, Senin.
Menurut dia, beberapa waktu lalu Atase Pertahanan Kedutaan Besar (Kedubes) Australia untuk Indonesia, Rod Griffiths dan Gary Hogan melakukan kunjungan ke Ambon untuk meminta izin mengaktifkan kembali peringatan Anzac Day.
"Kedatangan Rod Griffiths dan Gary Hogan sebagai utusan Kedubes Australia di Jakarta, guna meminta i zin secara resmi kepada Pemkot Ambon berkaitan dengan peringatan ini," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya bukan penyelenggara kegiatan ini tetapi hanya membantu terselenggaranya peringatan hari persemakmuran Australia.
"Kami bukan penyelenggara sehingga masih menunggu kepastian, tetapi sebagai lokasi peringatan pada prinsipnya kami mendukung kegiatan ini," ujar Papilaja.
Pemkot Kota Ambon, kata Papilaja, menyambut baik rencana pelaksanaan kembali Anzac Day karena bisa menjadi media promosi Maluku, secara khusus kota Ambon.
"Peringatan gugurnya tentara persemakmuran di Maluku diperingati setiap tahun sekaligus menjadi agenda pariwisata Maluku dan Ambon. Kegiatan itu terhenti sejak pecah konflik sosial di Maluku tahun 1999 hingga sekarang," katanya.
Papilaja menambahkan, Pemkot Ambon akan bekerja sama dengan Kedubes Australia untuk melakukan perbaikan monumen dan fasilitas pendukung di Taman Persemakmuran sebagai lokasi upacara peringatan.
"Selama ini pemerintah Australia selalu mengirimkan bantuan untuk perbaikan dan perawatan Taman Persemakmuran, dan saat ini hanya perlu dilakukan perbaikan monumen," katanya.
Perayaan Anzac Day maupun Hari Pembebasan Tentara Australia dari Jepang tahun 1945 selalu dipusatkan di Monumen Building Ambon.
Sedikitnya 694 orang tentara Australia dari total 1.131 orang tentara yang berasal dari Batalyon 2/21 Australia Gull Force, gugur saat berperang melawan tentara Jepang tahun 1941 di Ambon dan dimakamkan di Taman Persemakmuran Tantui, sedangkan yang selamat dan bisa kembali ke negaranya sebanyak 232 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011