Ambon (Antara Maluku) - Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Suharsono mengimbau warga Maluku senantiasa menciptakan suasana kondusif di wilayah tempat tinggal masing-masing, serta tidak berkonflik antarsesama karena dampaknya menurunkan minat investasi pembangunan di daerah ini.
"Kalau ingin Maluku maju dalam pembangunan, kuncinya adalah hentikan konflik antarwarga. Kita semua adalah saudara yang harus saling mengasihi dan melindungi satu dengan lainnya," kata Suharsono, di Ambon, Senin.
Menurut dia, menyelesaikan sebuah persoalan tidak harus berkonflik, tetapi dengan cara musyawarah untuk mufakat sebagai solusi terbaik.
"Mengggunakan cara kekerasan tidak menyelesaikan masalah. Saya berharap cara seperti itu sudah harus ditinggalkan dari sekarang karena konflik hanya menyisakan kesengsaraan," katanya.
Suharsono juga menyatakan siap mendukung Polda Maluku mengupayakan perdamaian di antara warga yang bertikai, seperti konflik warga Negeri Ureng dan Negeri Lima, kecamatan Leihitu, Pulau Ambon serta antara Negeri Porto dan Haria di kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah.
"Memang masalah keamanan menjadi tanggung jawab kepolisian. Tetapi sebagai prajurit TNI kami siap mendukung Polisi menyelesaikan persoalan konflik di Maluku," ujarnya.
Ia juga menyatakan pihaknya akan menerjunkan prajurit TNI Kodam Pattimura untuk membantu polisi mengamankan perayaan Idul Fitri 1432 Hijriah.
"Pengamanan juga akan melibatkan prajurit TNI Bawah Kendali Operasi (BKO) yang saat ini sedang menjalankan tugas pengamanan di Maluku," katanya.
Pangdam menambahkan, dukungan pengamanan juga dilakukan di Provinsi Maluku Utara karena merupakan wilayah teritorial Kodam XIV/Pattimura. "Jadi pengamanan tidak saja di Maluku tetapi juga di Maluku Utara," kata Suharsono.
Menurut dia, situasi kondusif tidak semata-mata menjadi tanggung jawab aparat keamanan tetapi terpenting adalah peran serta masyarakat untuk memeliharanya.
"Keamanan itu harus lahir dari masyarakat. Saya berharap masyarakat membantu Polisi dan TNI menciptakan situasi yang semakin kondusif," ujar Pangdam Suharsono.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
"Kalau ingin Maluku maju dalam pembangunan, kuncinya adalah hentikan konflik antarwarga. Kita semua adalah saudara yang harus saling mengasihi dan melindungi satu dengan lainnya," kata Suharsono, di Ambon, Senin.
Menurut dia, menyelesaikan sebuah persoalan tidak harus berkonflik, tetapi dengan cara musyawarah untuk mufakat sebagai solusi terbaik.
"Mengggunakan cara kekerasan tidak menyelesaikan masalah. Saya berharap cara seperti itu sudah harus ditinggalkan dari sekarang karena konflik hanya menyisakan kesengsaraan," katanya.
Suharsono juga menyatakan siap mendukung Polda Maluku mengupayakan perdamaian di antara warga yang bertikai, seperti konflik warga Negeri Ureng dan Negeri Lima, kecamatan Leihitu, Pulau Ambon serta antara Negeri Porto dan Haria di kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah.
"Memang masalah keamanan menjadi tanggung jawab kepolisian. Tetapi sebagai prajurit TNI kami siap mendukung Polisi menyelesaikan persoalan konflik di Maluku," ujarnya.
Ia juga menyatakan pihaknya akan menerjunkan prajurit TNI Kodam Pattimura untuk membantu polisi mengamankan perayaan Idul Fitri 1432 Hijriah.
"Pengamanan juga akan melibatkan prajurit TNI Bawah Kendali Operasi (BKO) yang saat ini sedang menjalankan tugas pengamanan di Maluku," katanya.
Pangdam menambahkan, dukungan pengamanan juga dilakukan di Provinsi Maluku Utara karena merupakan wilayah teritorial Kodam XIV/Pattimura. "Jadi pengamanan tidak saja di Maluku tetapi juga di Maluku Utara," kata Suharsono.
Menurut dia, situasi kondusif tidak semata-mata menjadi tanggung jawab aparat keamanan tetapi terpenting adalah peran serta masyarakat untuk memeliharanya.
"Keamanan itu harus lahir dari masyarakat. Saya berharap masyarakat membantu Polisi dan TNI menciptakan situasi yang semakin kondusif," ujar Pangdam Suharsono.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011