Dinas Perdagangan Maluku mengemukakan kenaikan pakan telah memicu naiknya harga telur ayam ras di Maluku sejak beberapa hari terakhir di provinsi itu.
"Kenaikan harga telur ayam ras di pasar tradisional Kota Ambon sejak tiga hari belakangan diakibatkan terjadi perubahan harga di sentra produksi terutama di Pulau Jawa yang dipicu oleh naiknya harga pakan ternak," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Maluku Poly Jamlean di Ambon, Kamis.
Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh petugas dari Disperindag Provinsi Maluku, harga telur ayam ras di tiga lokasi pasar tradisional di Kota Ambon seperti pasar Mardika, Batu merah, dan pasar Lama dijumpai pedagang sudah menjual telur ayam ras dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp2.300 hingga Rp2.400 per butir, atau naik dari sebelumnya Rp2.100 per butir.
Menurut dia setelah petugas di lapangan melakukan koordinasi dengan sejumlah pedagang atau distributor, informasi yang didapat yakni naiknya harga telur ayam ras di sentra produksi akibat naiknya harga pakan ternak.
Dengan demikian, para pedagang harus mengikuti perkembangan harga yang ada, sebab terjadinya kenaikan harga telur ayam akibat kenaikan harga pakan, bukan produksi telur yang menipis atau telur tidak ada di pasaran atau terjadi penimbunan.
Karena itu kita di Disperindag Provinsi Maluku sekarang ini tugasnya menjaga kelancaran pengiriman dari sentra produksi, agar permintaan di pasar tetap terisi.
"Namun kalau terkait dengan kenaikan harga, kita tidak bisa mengambil kebijakan, sebab kenaikan harga telur terjadi di sentra produksi dengan alasan sudah terjadi kenaikan harga pakan," ujarnya.
Jadi yang kita bisa laksanakan hanya menjaga kelancaran pasokan saja dari Pulau Jawa agar permintaan pasar tetap terisi.
"Kita sekarang ini tugasnya menjaga kelancaran pasokan saja, sebab naiknya harga telur ayam ras bukan saja di Ambon tetapi terjadi hampir di seluruh daerah sekarang ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Kenaikan harga telur ayam ras di pasar tradisional Kota Ambon sejak tiga hari belakangan diakibatkan terjadi perubahan harga di sentra produksi terutama di Pulau Jawa yang dipicu oleh naiknya harga pakan ternak," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Maluku Poly Jamlean di Ambon, Kamis.
Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh petugas dari Disperindag Provinsi Maluku, harga telur ayam ras di tiga lokasi pasar tradisional di Kota Ambon seperti pasar Mardika, Batu merah, dan pasar Lama dijumpai pedagang sudah menjual telur ayam ras dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp2.300 hingga Rp2.400 per butir, atau naik dari sebelumnya Rp2.100 per butir.
Menurut dia setelah petugas di lapangan melakukan koordinasi dengan sejumlah pedagang atau distributor, informasi yang didapat yakni naiknya harga telur ayam ras di sentra produksi akibat naiknya harga pakan ternak.
Dengan demikian, para pedagang harus mengikuti perkembangan harga yang ada, sebab terjadinya kenaikan harga telur ayam akibat kenaikan harga pakan, bukan produksi telur yang menipis atau telur tidak ada di pasaran atau terjadi penimbunan.
Karena itu kita di Disperindag Provinsi Maluku sekarang ini tugasnya menjaga kelancaran pengiriman dari sentra produksi, agar permintaan di pasar tetap terisi.
"Namun kalau terkait dengan kenaikan harga, kita tidak bisa mengambil kebijakan, sebab kenaikan harga telur terjadi di sentra produksi dengan alasan sudah terjadi kenaikan harga pakan," ujarnya.
Jadi yang kita bisa laksanakan hanya menjaga kelancaran pasokan saja dari Pulau Jawa agar permintaan pasar tetap terisi.
"Kita sekarang ini tugasnya menjaga kelancaran pasokan saja, sebab naiknya harga telur ayam ras bukan saja di Ambon tetapi terjadi hampir di seluruh daerah sekarang ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023