Ternate (Antara Maluku) - Sebanyak 20 korban bentrok antara massa yang menolak kenaikan harga BBM dengan aparat kepolisian di Bandara Babullah Ternate, Maluku Utara (Malut) masih dalam perawatan medis di sejumlah rumah sakit di Ternate.

Kabid Humas Polda Malut AKBP Ramli mengatakan di Ternate, Kamis, ke-20 korban bentrok tersebut terdiri atas 14 orang diantaranya dari mahasiswa dan enam orang dari anggota kepolisian.

Para korban umumnya mengalami luka memar terkena lemparan batu dan pukulan. Khusus pukulan saat terjadi bentrok antara massa dengan aparat kepolisian di Bandara Babullah Ternate.

Menurut dia, pihaknya sudah mengamankan 24 mahasiswa yang diduga terlibat dalam bentrok tersebut dan kini mereka masih menjalani pemeriksaan di Polres Ternate.

Akibat bentrok tersebut, sejumlah fasilitas di Bandara Babullah Ternate, seperti lampu landasan dan pagar pembatas hancur dengan nilai kerugian sekitar Rp700 juta.

Selain itu, tiga mobil plat merah dirusak massa dan dua mobil milik Polda Malut, satunya diantaranya mobil dinas Wakil Direktur Lalulintas Polda Malut dibakar massa.

Dua pos polisi yang berada di kawasan pelabuhan Ahmad Yani Ternate dan pos polisi di dekat Pasar Gamalama Ternate juga hancur dirusak massa pasca-terjadinya bentrok antara massa dan polisi di Bandara Babullah.

Kabid mengatakan, aparat kepolisian sebenarnya sudah berupaya untuk bersikap persuasif kepada massa yang melakukan aksi penolakan terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM, tapi mereka justru mulai bertindak anarkis dengan memblokir bandara.

Aparat kepolisian yang berusaha menghalau massa di bandara justru menyerang polisi dengan lemparan, sehingga polisi terpaksa melakukan tindakan tegas mengingat bandara merupakan sarana publik yang sangat vital.

Sementara itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Ternate, Zainuddin Ali sangat menyesalkan tindakan represif aparat kepolisian tersebut, karena bentrok itu terjadi justru aparat kepolisian yang memulai dan saat itu massa dalam posisi membela diri.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012