Ambon (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat kenaikan harga BBM dan tarif angkutan udara menjadi pemicu inflasi di Ambon pada Januari 2023.
"Kota Ambon mengalami inflasi yoy sebesar 5,81 persen dengan Indeks Harga Konsumen 116,56 karena kenaikan harga pada 10 kelompok pengeluaran dan yang tertinggi pada kelompok transportasi 18,56 persen, dan terendah pada kelompok peralatan dan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,91 persen," kata Statistisi Madya BPS Maluku Jessica Pupella di Ambon, Rabu.
Menurut dia untuk kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,65 persen.
Lima komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada Januari 2023 di Kota Ambon yakni bensin 1,03 persen, tarif angkutan udara 0,84 persen, rokok putih 0,40 persen, rokok kretek filter 0,39 persen, dan tukang bukan mandor 0,33 persen.
Sedangkan lima komoditas yang dominan memberikan andil /sumbangan deflasi pada Januari 2023 di Kota Ambon yakni telepon seluler 0,14 persen, sawi hijau 0,09 persen, ikan tongkol/ikan komu 0,05 persen, dan kangkung 0,04 persen.
Sementara tingkat inflasi month to month Januari 2023 terhadap Desember 2022 Kota Ambon mengalami inflasi sebesar 0,21 persen.
Sedangkan tingkat inflasi year to date Januari 2023 terhadap Desember 2022 di Kota Ambon mengalami inflasi sebesar 0,21 persen.
Pada Januari 2023 Inflasi year on year (yoy) tertinggi terjadi di Kota Kotabaru yang mengalami inflasi yoy sebesar 7,78 persen dengan IHK 119,97 dan inflasi terendah terjadi di Kota Sorong yang mengalami inflasi yoy sebesar 3,23 persen dengan IHK 112,02.
Sebanyak 90 kota IHK di Indonesia mengalami inflasi year on year (yoy).