Ambon (Antara Maluku) - Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Maluku belum bisa menangani masalah pertambangan rakyat di kawasan Gunung Botak, Desa Wamsait, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, karena masih menunggu koordinasi dengan Bupati setempat, Ramly Umasugi.

"Kami belum bisa melakukan tindakan apa-apa terkait masalah pertambangan rakyat itu, karena harus menunggu koordinasi dengan Bupati Ramly Umasugi," kata Kadis ESDM Maluku, Bram Tomasoa, di Ambon, Selasa.

Dia mengakui, telah menerjunkan tim untuk melakukan penelitian awal di lokasi pertambangan emas tersebut, dan hasilnya telah dilaporkan kepada Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu sebagai bahan pertimbangan tindak lanjut penanganannya.

"Kami pun berdasarkan arahan Gubernur Ralahalu telah menyurati Bupati Buru Ramly Umasugi, sebulan lalu untuk segera dilakukan koordinasi penanganannya, tetapi sampai saat ini belum ada tanggapan Bupati," katanya.

Dia berharap, Bupati Ramly Umasugi dapat segera menanggapi surat tersebut, sehingga langkah-langkah koordinasi dapat segera dilakukan, mengingat aktivitas pertambangan yang dilakukan secara ilegal oleh ribuan warga telah menimbulkan sosial.

"Berdasarkan hasil penelitian awal yang dilakukan tim ESDM, pertambangan rakyat yang dilakukan ribuan warga di Gunung Botak itu, telah menimbulkan pencemaran lingkungan sebagai akibat penggunaan bahan kimia Mercury," katanya.

Selain itu, juga dilaporkan beberapa penampang meninggal dunia karena tertimbun tanah longsor saat sedang melakukan penggalian material emas di dalam terowongan bawah tanah.

"Ribuan warga dari berbagai daerah, termasuk beberapa daerah di Pulau Jawa dan Sulawesi, saat ini sedang menambang emas di kawasan Gunung Botak, di mana mereka menggali terowongan bawah tanah untuk mencari lempengan emas dan terowongannya rawan longsor karena letaknya berdekatan," katanya.

Selain itu, masalah sanitasi lingkungan juga sangat membahayakan kesehatan, karena air sungai  yang ada di kawasan itu selain mulai tercdemar, juga digunakan untuk aktivitas mendulang emas, maupun untuk mandi dan keperluan lainnya.

Tomasoa menegaskan, pihaknya telah diarahkan Gubernur Ralahalu untuk segera melakukan survei lanjutan guna mengetahui kandungan emas yang terdapat di kawasan tersebut, guna dijadikan masukan untuk pengembangannya bagi kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.

"Makanya kami masih menunggu informasi dari Bupati Ramly Umasugi untuk melakukan koordinasi dan survei lanjutan pertambangan rakyat itu dan hasilnya akan dijadikan bahan pertimbangan untuk pengembangan di masa mendatang," katanya.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012