Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate, Maluku Utara menutup operasi SAR untuk pencarian korban tenggelam perahu panjang yang membawa lima penumpang di perairan Kabupaten Halmahera Barat.
Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman dihubungi dari Ternate, Selasa, mengatakan tim SAR gabungan telah berupaya semaksimal mungkin dalam operasi itu, namun hingga hari ketujuh pencarian tersebut, dua korban belum dapat ditemukan sehingga dinyatakan hilang.
Hari ketujuh operasi tersebut pada Senin (28/8), tim beroperasi mulai pukul 07.30 hingga 18.00 WIT, dengan areal pencarian dari titik dugaan tenggelam perahu panjang itu di perairan Halmahera Barat hingga perairan Ternate dan berlanjut ke perairan Tidore.
Sasaran pencarian hingga hari itu, yakni dua penumpang bernama Rendy Haya (25) dan Eko (35). Hasil pencarian dinyatakan nihil. Sebanyak tiga korban yang selamat dalam kecelakaan laut pada Minggu (20/8) itu, Alten Kanari (48), Merdy Dedene (27), dan Boy Malik (40). Kapal mereka yang berangkat dari Desa Baru menuju Ternate, dihantam ombak dan terbalik, di perairan Kabupaten Halmahera Barat.
Baca juga: Pencarian satu korban tenggelamnya Kapal LCT Modern Putra dihentikan Basarnas Ternate
Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait, operator kapal-kapal yang melintasi kawasan itu, dan kalangan nelayan yang melaut di area kejadian, supaya melaporkan kepada Basarnas bila melihat tanda-tanda atau menemukan korban, agar segera ditindaklanjuti.
Tim SAR gabungan juga sudah berkoordinasi dengan agen kapal dan keluarga korban terkait dengan keputusan penutupan operasi pencarian tersebut yang sesuai standar operasional prosedur Basarnas, yakni selama tujuh hari, sehingga saat ini sudah tidak efektif lagi.
Ia mengatakan bahwa pihak keluarga korban telah mengikhlaskan terkait dengan kejadian tersebut dan mengapresiasi operasi pencarian oleh tim SAR gabungan.
Untuk selanjutnya, seluruh unsur SAR yang terlibat dalam operasi itu dikembalikan ke kesatuan masing-masing.
Berbagai unsur terlibat dalam operasi SAR tersebut, di antaranya Basarnas Ternate, Kodim 1501/Ternate, Ditpolairud Polda Malut, BPBD Kabupaten Halmahera Barat, Koramil 1501-04/Sahu, Babinsa Desa Todahe, Bhabinkamtibnas Polsek Sahu, masyarakat Desa Baru dan Todahe, serta keluarga korban.
Baca juga: Tim SAR hentikan operasi pencarian satu penumpang KM Labobar
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman dihubungi dari Ternate, Selasa, mengatakan tim SAR gabungan telah berupaya semaksimal mungkin dalam operasi itu, namun hingga hari ketujuh pencarian tersebut, dua korban belum dapat ditemukan sehingga dinyatakan hilang.
Hari ketujuh operasi tersebut pada Senin (28/8), tim beroperasi mulai pukul 07.30 hingga 18.00 WIT, dengan areal pencarian dari titik dugaan tenggelam perahu panjang itu di perairan Halmahera Barat hingga perairan Ternate dan berlanjut ke perairan Tidore.
Sasaran pencarian hingga hari itu, yakni dua penumpang bernama Rendy Haya (25) dan Eko (35). Hasil pencarian dinyatakan nihil. Sebanyak tiga korban yang selamat dalam kecelakaan laut pada Minggu (20/8) itu, Alten Kanari (48), Merdy Dedene (27), dan Boy Malik (40). Kapal mereka yang berangkat dari Desa Baru menuju Ternate, dihantam ombak dan terbalik, di perairan Kabupaten Halmahera Barat.
Baca juga: Pencarian satu korban tenggelamnya Kapal LCT Modern Putra dihentikan Basarnas Ternate
Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait, operator kapal-kapal yang melintasi kawasan itu, dan kalangan nelayan yang melaut di area kejadian, supaya melaporkan kepada Basarnas bila melihat tanda-tanda atau menemukan korban, agar segera ditindaklanjuti.
Tim SAR gabungan juga sudah berkoordinasi dengan agen kapal dan keluarga korban terkait dengan keputusan penutupan operasi pencarian tersebut yang sesuai standar operasional prosedur Basarnas, yakni selama tujuh hari, sehingga saat ini sudah tidak efektif lagi.
Ia mengatakan bahwa pihak keluarga korban telah mengikhlaskan terkait dengan kejadian tersebut dan mengapresiasi operasi pencarian oleh tim SAR gabungan.
Untuk selanjutnya, seluruh unsur SAR yang terlibat dalam operasi itu dikembalikan ke kesatuan masing-masing.
Berbagai unsur terlibat dalam operasi SAR tersebut, di antaranya Basarnas Ternate, Kodim 1501/Ternate, Ditpolairud Polda Malut, BPBD Kabupaten Halmahera Barat, Koramil 1501-04/Sahu, Babinsa Desa Todahe, Bhabinkamtibnas Polsek Sahu, masyarakat Desa Baru dan Todahe, serta keluarga korban.
Baca juga: Tim SAR hentikan operasi pencarian satu penumpang KM Labobar
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023