Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Maluku Utara (Malut) memperkuat peran penyuluh melalui pembinaan penyuluh keluarga berencana (PKB) atau petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) se-provinsi itu agar mengoptimalkan peran dan fokus meningkatkan capaian kinerja.

"PKB dan PLKB memiliki peranan yang sangat penting dalam menyukseskan Program Bangga Kencana di lini lapangan. PKB/PLKB merupakan PNS yang memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak dalam melakukan penyuluhan, pelayanan, penggerakan, dan pengembangan yang terkait dengan Program Bangga Kencana," kata Kepala BKKBN Malut Nuryamin dihubungi di Ternate, Kamis.

Ia  mengatakan bahwa membangun keluarga berkualitas dan penduduk tumbuh seimbang melalui Program Bangga Kencana tidak bisa terwujud tanpa adanya kerja sama dengan berbagai pihak.

Dalam melaksanakan tugas, katanya, PKB/PLKB senantiasa bekerjasama dengan berbagai mitra, seperti kepala desa, bidan desa, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, kader, dan lintas sektor lainnya.

Baca juga: BKKBN Malut gelar pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi dokter dan bidan

Dengan demikian, setiap lini memiliki visi dan berkontribusi dalam membangun keluarga berkualitas, termasuk alokasi dana desa didorong untuk mendukung program yang sifatnya tidak hanya fisik, namun juga membangun sumber daya manusia.

Ia mengatakan upaya mewujudkan keluarga berkualitas dilakukan dengan meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga secara holistik dan integratif, sesuai siklus hidup serta menguatkan pembentukan karakter di keluarga.

Beberapa hal yang dilakukan PKB/PLKB di lapangan, katanya, di antaranya penguatan pemahaman delapan fungsi keluarga, optimalisasi pola asuh dan pendampingan balita dan anak, serta pembentukan dan penguatan karakter sejak dini melalui kelompok Bina Keluarga Balita (BKB).

Selain itu, peningkatan pola asuh dan pendampingan remaja, peningkatan kualitas dan karakter remaja, serta penyiapan kehidupan keluarga bagi remaja melalui kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), peningkatan kemandirian ekonomi keluarga melalui kelompok Usaha Peningkatan Keluarga Akseptor (UPPKA).

Baca juga: BKKBN Malut gelar workshop verifikasi dan validasi data KRS

Selain itu, penguatan pelayanan ramah lansia dengan tujuh dimensi lansia tangguh dan pendampingan perawatan jangka panjang bagi lansia melalui kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL), peningkatan kualitas keluarga di kawasan khusus secara holistik melalui Program Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).

Selain itu, PKB/PLKB berupaya untuk dapat memberikan penyuluhan atau komunikasi informasi, dan edukasi (KIE) melalui media sosial.

Ia mengatakan untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang, PKB/PLKB melakukan beberapa upaya, di antaranya penyuluhan dan pelayanan kontrasepsi bagi pasangan usia subur (PUS), melakukan program pendewasaan usia perkawinan (PUP) 21 tahun bagi perempuan, 25 tahun bagi laki-laki, mengedukasi masyarakat untuk merencanakan jumlah anak dan mengatur jarak kelahiran.

Selain itu, mengadvokasi para pemangku kebijakan untuk menerapkan pembangunan berwawasan kependudukan, meningkatkan wawasan dan kepedulian masyarakat terhadap isu dan pengetahuan kependudukan di lingkungan terdekatnya melalui Rumah Dataku.


Baca juga: BKKBN Malut diseminasi audit kasus stunting di Tikep

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023