Ambon (Antara Maluku) - Balai Jalan dan Jembatan (BJJ) wilayah Maluku dan Maluku Utara mengusulkan anggaran ratusan miliar rupiah ke pemerintah pusat untuk perbaikan puluhan jembatan dan jalan di Maluku yang rusak akibat bencana banjir dan longsor pada tanggal 1 Agustus 2012.
"Dalam kegiatan rapat dengar pendapat dengan komisi C DPRD Maluku, kami juga sudah menyampaikannya kalau Maluku sangat membutuhkan dana yang memadai untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak dan memutuskan jalur transportasi," kata Kepala BJJ setempat, J. Pattiasina di Ambon, Sabtu.
Infrastruktur dasar di Pulau Seram misalnya yang terdapat tiga kabupaten terjadi kerusakan jembatan yang mencapai 24 buah, dan kondisi serupa juga terdapat di Pulau Ambon dan Pulau Buru.
Khusus untuk jalur darat dari Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat menuju Masohi, Kabupaten Maluku Tengah sendiri terdapat delapan jembatan yang putus disapu banjir sehingga jalur tersebut terputus sampai saat ini.
Bencana alam ini juga mengakibatkan lebih dari 15 ribu jiwa lebih warga di Pulau Ambon, Buru, Seram dan Kabupaten Maluku Tenggara terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam banjir atau tertutup longsoran dan belasan orang meninggal dunia atau hilang.
Menurut Pattiasina, pihaknya telah melakukan estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki seluruh jembatan yang rusak mencapai ratus miliar rupiah dan sudah diajukan ke pemerintah pusat.
Sebelum terjadi bencana besar awal Agustus 2012, BJJ telah mengajukan anggaran sekitar Rp50 miliar guna perbaikan infrastruktur di Pulau Seram, namun jumlah jembatan yang rusak semakin banyak setelah tanggal 1 Agustus sehingga estimasi dana yang diperlukan juga naik sekitar Rp120 miliar.
Kemudian untuk perbaikan infrastruktur di Pulau Ambon dan Buru memerlukan dukungan dana pemerintah pusat yang mencapai puluhan miliar rupiah.
Diharapkan seluruh infrastruktur ini dijaga secara baik agar tidak mengganggu jalur transportasi yang sangat penting bagi masyarakat, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
"Dalam kegiatan rapat dengar pendapat dengan komisi C DPRD Maluku, kami juga sudah menyampaikannya kalau Maluku sangat membutuhkan dana yang memadai untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak dan memutuskan jalur transportasi," kata Kepala BJJ setempat, J. Pattiasina di Ambon, Sabtu.
Infrastruktur dasar di Pulau Seram misalnya yang terdapat tiga kabupaten terjadi kerusakan jembatan yang mencapai 24 buah, dan kondisi serupa juga terdapat di Pulau Ambon dan Pulau Buru.
Khusus untuk jalur darat dari Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat menuju Masohi, Kabupaten Maluku Tengah sendiri terdapat delapan jembatan yang putus disapu banjir sehingga jalur tersebut terputus sampai saat ini.
Bencana alam ini juga mengakibatkan lebih dari 15 ribu jiwa lebih warga di Pulau Ambon, Buru, Seram dan Kabupaten Maluku Tenggara terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam banjir atau tertutup longsoran dan belasan orang meninggal dunia atau hilang.
Menurut Pattiasina, pihaknya telah melakukan estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki seluruh jembatan yang rusak mencapai ratus miliar rupiah dan sudah diajukan ke pemerintah pusat.
Sebelum terjadi bencana besar awal Agustus 2012, BJJ telah mengajukan anggaran sekitar Rp50 miliar guna perbaikan infrastruktur di Pulau Seram, namun jumlah jembatan yang rusak semakin banyak setelah tanggal 1 Agustus sehingga estimasi dana yang diperlukan juga naik sekitar Rp120 miliar.
Kemudian untuk perbaikan infrastruktur di Pulau Ambon dan Buru memerlukan dukungan dana pemerintah pusat yang mencapai puluhan miliar rupiah.
Diharapkan seluruh infrastruktur ini dijaga secara baik agar tidak mengganggu jalur transportasi yang sangat penting bagi masyarakat, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012