Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku membentuk organisasi perhimpunan teknisi (engineer) perminyakan pertama di Indonesia bagian timur.
"Society Of Petroleum Engineers (SPE) atau Himpunan Teknisi Migas merupakan sebuah organisasi profesional nirlaba dalam dunia perminyakan dan gas yang bertujuan menghimpun para engineer di bidang perminyakan," kata Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Unpatti Wulfilla M Rumaherang, dalam keterangan yang diterima di Ambon, Senin.
Wulfilla mengatakan organisasi tersebut menyediakan forum global bagi para profesional eksplorasi dan produksi minyak dan gas alam untuk bertukar pengetahuan teknis dan praktik terbaik.
"Oleh karenanya hari ini digelar pelantikan Pengurus Society Of Petroleum Engineers atau SPE Universitas Pattimura," katanya pula.
Ia melanjutkan SKK Migas telah mendukung berdirinya SPE Student Chapter Pertama di Indonesia bagian timur, mengingat Universitas Pattimura telah meluluskan sarjana teknik perminyakan.
"Dengan dilantiknya kepengurusan ini kiranya dapat memberikan informasi serta edukasi melalui forum serta diskusi-diskusi terkait, agar dapat bermanfaat bagi pengembangan diri para mahasiswa di bidang migas dan memberikan peluang-peluang bagi pengembangan sumber daya manusia maupun berbagai kegiatan yang terkait," ujarnya pula.
Vice Chairperson External SPE Balikpapan Section La Ode Hadi yang hadir dalam kesempatan itu, mengapresiasi atas kerja sama yang terbangun dengan pihak Unpatti dalam hal ini Fakultas Teknik Program Studi Perminyakan.
"Tujuan dari SPE ini adalah membentuk komunitas profesi perminyakan yang di dalamnya para anggotanya dapat dengan leluasa mengakses semua informasi terkait dengan profesional eksplorasi dan produksi minyak dan gas alam," kata dia menjelaskan.
Ia melanjutkan Society Of Petroleum Engineers atau SPE telah melakukan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia dengan tujuan agar dapat menyiapkan sumber daya manusia yang unggul di bidang perminyakan dan gas, serta setiap tahun memberikan bantuan beasiswa bagi para mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan di bidang perminyakan.
La Ode Hadi berharap dengan dibentuknya Kepengurusan Society Of Petroleum Engineers atau SPE di Universitas Pattimura ini dapat menjadi wadah yang dapat memberikan sumbangsih pemikiran, serta secara berkelanjutan membangun forum-forum yang bertujuan memberikan edukasi kepada para mahasiswa terkait dengan eksplorasi sumber daya minyak dan gas, baik di tingkat daerah, nasional maupun dunia.
Saat ini di Maluku sendiri geliat migas sedang tertuju pada Blok Masela yang kini pengelolaannya telah diambil alih oleh Pertamina dan Petronas.
Bahkan jauh hari sebelumnya Unpatti telah membuat laboratorium pendukung penelitian Blok Masela.
Berdasarkan data SKK Migas, peran strategis dari Blok Masela dalam industri hulu migas nasional menjadi salah satu tulang punggung dalam meningkatkan produksi minyak dan gas nasional untuk mendukung keberlanjutan pembangunan dan tumbuhnya industri nasional pengguna gas di Tanah Air.
Blok Abadi Masela memiliki cadangan gas dan minyak yang terbesar di Indonesia. Dari lapangan ini akan diproduksi 9,5 million metric tonnes per annum (MMTPA) LNG, 150 million standard cubic feet per day (MMSCFD) gas pipa, dan 35,000 barrel/day kondensat, sehingga menjadi tulang punggung bagi peningkatan produksi migas nasional untuk mencapai target 2030 yang telah ditetapkan, yaitu produksi minyak satu juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).
Dampak multiplier effect dari proyek abadi Masela juga akan dirasakan oleh pemerintah dan masyarakat daerah, antara lain PI 10 persen untuk pemerintah daerah, serta pembangunan kilang secara onshore akan turut mendukung menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi pada perekonomian di daerah serta meningkatkan ekonomi masyarakat sekitarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unpatti membentuk organisasi himpunan teknisi migas di Indonesia timur
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Society Of Petroleum Engineers (SPE) atau Himpunan Teknisi Migas merupakan sebuah organisasi profesional nirlaba dalam dunia perminyakan dan gas yang bertujuan menghimpun para engineer di bidang perminyakan," kata Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Unpatti Wulfilla M Rumaherang, dalam keterangan yang diterima di Ambon, Senin.
Wulfilla mengatakan organisasi tersebut menyediakan forum global bagi para profesional eksplorasi dan produksi minyak dan gas alam untuk bertukar pengetahuan teknis dan praktik terbaik.
"Oleh karenanya hari ini digelar pelantikan Pengurus Society Of Petroleum Engineers atau SPE Universitas Pattimura," katanya pula.
Ia melanjutkan SKK Migas telah mendukung berdirinya SPE Student Chapter Pertama di Indonesia bagian timur, mengingat Universitas Pattimura telah meluluskan sarjana teknik perminyakan.
"Dengan dilantiknya kepengurusan ini kiranya dapat memberikan informasi serta edukasi melalui forum serta diskusi-diskusi terkait, agar dapat bermanfaat bagi pengembangan diri para mahasiswa di bidang migas dan memberikan peluang-peluang bagi pengembangan sumber daya manusia maupun berbagai kegiatan yang terkait," ujarnya pula.
Vice Chairperson External SPE Balikpapan Section La Ode Hadi yang hadir dalam kesempatan itu, mengapresiasi atas kerja sama yang terbangun dengan pihak Unpatti dalam hal ini Fakultas Teknik Program Studi Perminyakan.
"Tujuan dari SPE ini adalah membentuk komunitas profesi perminyakan yang di dalamnya para anggotanya dapat dengan leluasa mengakses semua informasi terkait dengan profesional eksplorasi dan produksi minyak dan gas alam," kata dia menjelaskan.
Ia melanjutkan Society Of Petroleum Engineers atau SPE telah melakukan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia dengan tujuan agar dapat menyiapkan sumber daya manusia yang unggul di bidang perminyakan dan gas, serta setiap tahun memberikan bantuan beasiswa bagi para mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan di bidang perminyakan.
La Ode Hadi berharap dengan dibentuknya Kepengurusan Society Of Petroleum Engineers atau SPE di Universitas Pattimura ini dapat menjadi wadah yang dapat memberikan sumbangsih pemikiran, serta secara berkelanjutan membangun forum-forum yang bertujuan memberikan edukasi kepada para mahasiswa terkait dengan eksplorasi sumber daya minyak dan gas, baik di tingkat daerah, nasional maupun dunia.
Saat ini di Maluku sendiri geliat migas sedang tertuju pada Blok Masela yang kini pengelolaannya telah diambil alih oleh Pertamina dan Petronas.
Bahkan jauh hari sebelumnya Unpatti telah membuat laboratorium pendukung penelitian Blok Masela.
Berdasarkan data SKK Migas, peran strategis dari Blok Masela dalam industri hulu migas nasional menjadi salah satu tulang punggung dalam meningkatkan produksi minyak dan gas nasional untuk mendukung keberlanjutan pembangunan dan tumbuhnya industri nasional pengguna gas di Tanah Air.
Blok Abadi Masela memiliki cadangan gas dan minyak yang terbesar di Indonesia. Dari lapangan ini akan diproduksi 9,5 million metric tonnes per annum (MMTPA) LNG, 150 million standard cubic feet per day (MMSCFD) gas pipa, dan 35,000 barrel/day kondensat, sehingga menjadi tulang punggung bagi peningkatan produksi migas nasional untuk mencapai target 2030 yang telah ditetapkan, yaitu produksi minyak satu juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).
Dampak multiplier effect dari proyek abadi Masela juga akan dirasakan oleh pemerintah dan masyarakat daerah, antara lain PI 10 persen untuk pemerintah daerah, serta pembangunan kilang secara onshore akan turut mendukung menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi pada perekonomian di daerah serta meningkatkan ekonomi masyarakat sekitarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unpatti membentuk organisasi himpunan teknisi migas di Indonesia timur
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023