Pemerintah Kota Ambon di Provinsi Maluku menyiapkan alokasi dana penanggulangan stunting untuk setiap kecamatan di wilayahnya.
"Mulai tahun 2024 kita akan mengalokasikan setiap kecamatan di Kota Ambon anggaran Rp200 juta untuk penanganan stunting," kata Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena di Ambon, Senin.
Dia menyampaikan bahwa setiap negeri/desa dan kelurahan akan mendapat alokasi dana Rp100 juta sampai Rp150 juta untuk upaya pencegahan penanggulangan stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurang stimulasi.
"Setiap desa sudah ada alokasi dana desa yang dapat digunakan untuk pencegahan stunting, sehingga alokasi anggarannya menyesuaikan," katanya.
Bodewin mengatakan bahwa dana desa dapat digunakan untuk upaya pencegahan dan penanggulangan stunting, termasuk pemberian makanan tambahan, penyuluhan dan konseling gizi, serta peningkatan kapasitas kader posyandu dan pendamping keluarga.
Prevalensi stunting pada anak di Kota Ambon tercatat turun dari 21,8 persen pada 2021 menjadi 21,1 persen pada 2022.
Menurut data yang disiarkan di laman resmi Pemerintah Kota Ambon, jumlah anak yang mengalami stunting di Kota Ambon sudah berkurang dari 509 anak pada 2022 menjadi 366 anak pada Agustus 2023.
Pemerintah Kota Ambon bersinergi dengan instansi pemerintah terkait dalam menjalankan intervensi untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024 sesuai target pemerintah pusat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Mulai tahun 2024 kita akan mengalokasikan setiap kecamatan di Kota Ambon anggaran Rp200 juta untuk penanganan stunting," kata Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena di Ambon, Senin.
Dia menyampaikan bahwa setiap negeri/desa dan kelurahan akan mendapat alokasi dana Rp100 juta sampai Rp150 juta untuk upaya pencegahan penanggulangan stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurang stimulasi.
"Setiap desa sudah ada alokasi dana desa yang dapat digunakan untuk pencegahan stunting, sehingga alokasi anggarannya menyesuaikan," katanya.
Bodewin mengatakan bahwa dana desa dapat digunakan untuk upaya pencegahan dan penanggulangan stunting, termasuk pemberian makanan tambahan, penyuluhan dan konseling gizi, serta peningkatan kapasitas kader posyandu dan pendamping keluarga.
Prevalensi stunting pada anak di Kota Ambon tercatat turun dari 21,8 persen pada 2021 menjadi 21,1 persen pada 2022.
Menurut data yang disiarkan di laman resmi Pemerintah Kota Ambon, jumlah anak yang mengalami stunting di Kota Ambon sudah berkurang dari 509 anak pada 2022 menjadi 366 anak pada Agustus 2023.
Pemerintah Kota Ambon bersinergi dengan instansi pemerintah terkait dalam menjalankan intervensi untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024 sesuai target pemerintah pusat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023