Ambon (Antara Maluku) - Sebanyak 10 pasien warga Kota Ambon menjalani bedah urologi (bedah khusus yang berfokus pada saluran kemih laki-laki dan perempuan) oleh tim dokter bedah dari Vlissingen, Belanda, di RSUD Dr Haulussy, Ambon.
"Sebanyak 10 pasien yang terdiri atas lima orang pasien penderita hernia, dan lima lainnya penderita prostat, telah menjalani operasi dari target 75 pasien," kata Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy usai meninjau pasien di Ambon, Rabu.
Menurut dia, operasi yang dilakukan itu merupakan kelanjutan kerja sama kota bersaudara Ambon -Vlisingen yang sudah dilakukan sejak tahun 2006.
"Manfaat kegiatan ini luar biasa, karena minat masyarakat sangat positif. Saya juga telah berbicara dgn pasien mereka menyatakan terima kasih karena operasi yang dilakukan menggunakan metode luar biasa," katanya.
Tinjauan yang dilakukan, kata Richard, menunjukkan hasil menggembirakan, karena pasien hanya dilakukan pembiusan lokal dan dalam proses pemulihan.
"Saya imbau masyarakat menggunakan kesempatan sebaik mungkin, karena operasi yang dilakukan menggunakan teknologi canggih, dan jika dilakukan operasi di luar membutuhkan biaya besar,"
Richard mengatakan, seluruh biaya operasi dan pengobatan ditanggung pihak Vlisingen, sedangkan Pemkot menanggung biaya menginap warga miskin yang mengikuti operasi gratis tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013
"Sebanyak 10 pasien yang terdiri atas lima orang pasien penderita hernia, dan lima lainnya penderita prostat, telah menjalani operasi dari target 75 pasien," kata Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy usai meninjau pasien di Ambon, Rabu.
Menurut dia, operasi yang dilakukan itu merupakan kelanjutan kerja sama kota bersaudara Ambon -Vlisingen yang sudah dilakukan sejak tahun 2006.
"Manfaat kegiatan ini luar biasa, karena minat masyarakat sangat positif. Saya juga telah berbicara dgn pasien mereka menyatakan terima kasih karena operasi yang dilakukan menggunakan metode luar biasa," katanya.
Tinjauan yang dilakukan, kata Richard, menunjukkan hasil menggembirakan, karena pasien hanya dilakukan pembiusan lokal dan dalam proses pemulihan.
"Saya imbau masyarakat menggunakan kesempatan sebaik mungkin, karena operasi yang dilakukan menggunakan teknologi canggih, dan jika dilakukan operasi di luar membutuhkan biaya besar,"
Richard mengatakan, seluruh biaya operasi dan pengobatan ditanggung pihak Vlisingen, sedangkan Pemkot menanggung biaya menginap warga miskin yang mengikuti operasi gratis tersebut.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013