Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara (Malut) memberi dukungannya ke jajaran pengawas, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menyosialisasikan bahaya korupsi pada pelajar di daerah tersebut.

"Memang, ada beberapa alternatif yang akan diambil, selain melalui proses pendidikan dalam mata pelajaran tentang bahaya korupsi di kalangan pelajar atau hanya melalui sosialisasi pada waktu tertentu, sehingga para siswa kelak di lingkungan kerja bisa memahami tentang bahaya korupsi," kata Kadikbud Malut, Imran Yakub di Ternate, Senin.

Menurut Imran, kalau melalui kurikulum masih dipikirkan, jangan sampai terganggu dengan Kurikulum Merdeka Belajar.

Berdasarkan dari hasil kordinasi, langkah yang diambil melalui proses belajar mengajar dalam bentuk terintegrasi dalam beberapa mata pelajaran, sehingga tidak perlu adanya kurikulum baru.

Selain itu, kata Imran Yakub, tetap buat rencana kerja guru melalui silabus tentang bahaya korupsi terhadap generasi, baru kita masuk ke beberapa mata pelajaran.

"Oleh karena itu, dengan kerja sama ini, akan membangun karakter pencegahan korupsi pada siswa- siswi sebagai generasi yang disiapkan masa depan bangsa," ujarnya.

Imran juga berharap kerja sama ini dapat dilakukan di Dinas Pendidikan Malut seluruh kabupaten/kota tersebar di wilayah Malut, sehingga dapat pembentukan karakter anti korupsi mulai dari tingkat SD, SLTP hingga SLTA.

Imran menambahkan, saat ini, Dikbud Malut fokus meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembelajaran Teaching Factory (TEFA) yang berbasis produk untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan industri.

Dia menjelaskan, program SMK Pusat Unggulan merupakan program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan tenaga yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha ,dunia Industri dan dunia kerja.

Dikatakannya, program Pusat Keunggulan merupakan amanah yang harus di laksanakan oleh semua pihak yang terlibat termasuk para guru , karena nasib bangsa dan nasib anak anak kita berada di tangan kita, sehingga para guru harus tetap semangat untuk kemajuan pendidikan di daerah " kata Imran.

Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah juga dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan SDM dan sarana prasarana sekolah serta memberikan peluang kerja.

Untuk itu, pihaknya fokus mengembangkan program terhadap pendidikan di tingkat sekolah SMA, SMK/sederajat yang tersebar di daerah 10 kabupaten/kota.


Baca juga: Disdikbud Malut janji segera realisasikan pembayaran gaji guru honorer

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024