Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Ternate Provinsi Maluku Utara memberlakukan sistem pelayaran buka-tutup untuk pelayaran kapal antarpulau di wilayah itu menghadapi kondisi cuaca ekstrem.
"Pelayaran kapal dari Pelabuhan Ternate tujuan antarpulau di Maluku Utara diberlakukan secara buka-tutup," kata Kepala Seksi Keselamatan Berlayar dan Patroli dari KSOP Kelas II Ternate, Sugandi di Ternate, Minggu.
BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengeluarkan surat edaran mengenai cuaca ekstrem, seperti hujan sedang, angin kencang yang disertai gelombang tinggi yang melanda di Provinsi Maluku Utara saat ini.
"Sesuai edaran BMKG setempat, menyebut ada beberapa wilayah di Maluku Utara yang terjadi gelombang tinggi, seperti perairan Kepulauan Loloda di Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Pulau Morotai, Pulau Batang Dua di Kota Ternate dengan ketinggian gelombang mencapai 2, 5 meter," ujarnya.
Dia mengatakan dengan laporan tersebut maka pelayaran kapal tujuan ke Kecamatan Pulau Batang Dua maupun Bitung dan Manado, Sulawesi Utara, ditutup kecuali kapal itu dengan kapasitas di atas 1.000 GT.
Sedangkan untuk pelayaran ke wilayah Kepulauan Loloda dan Kabupaten Morotai, kata dia, berdasarkan laporan dari para nakhoda kapal bahwa perairan itu masih bisa dilalui
"Para nakhoda kapal kita buat grup whatsapp, jadi setiap saat mereka melaporkan informasi ke grup, dan kita juga sampaikan, khusus untuk nakhoba kapal yang berlayar ke wilayah Kepulauan Loloda dan Pulau Morotai, kalau terjadi gelombang tinggi, maka disarankan mencari daerah yang aman untuk bersandar, karena jalur ke wilayah itu banyak pulau,"kata Sugandi.
Dia menyatakan untuk pelayaran dari Pelabuhan Ternate ke Kabupaten Sula, juga aman, tetapi pihak KSOP juga mengantisipasinya dengan membuka izin pelayaran untuk dari dan ke Pelabuhan Ternate itu, siang hari.
"Biasanya pelayaran dari Kepulauan Sula ke Pelabuhan Ternate atau sebaliknya dibuka pada malam hari, tetapi karena dengan cuaca saat ini, sehingga izinkan pelayarannya pada siang hari, agar menghindari hal-hal tidak diinginkan," kata Kepala Seksi Keselamatan Berlayar dan Patroli dari KSOP Kelas II Ternate itu.
Sementara itu, berdasarkan laporan BMKG Kelas I Sultan Baabullah menyatakan seluruh wilayah Maluku Utara diguyur hujan ringan maupun sedang.
Sedangkan, angin yang tertiup dari Barat Laut dan Utara Pulau Halmahera itu dengan kecepatan 10 hingga 40 km per jam dengan ketinggian gelombang mencapai 2, 5 meter.
Oleh karena itu, BMKG Ternate mengimbau masyarakat dan para nakhoda kapal untuk memperhatikan kondisi cuaca, sehingga saat dalam berlayar antarpulau bisa berjalan aman dan lancar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KSOP Ternate lakukan sistem pelayaran buka-tutuphadapi cuaca ekstrem
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Pelayaran kapal dari Pelabuhan Ternate tujuan antarpulau di Maluku Utara diberlakukan secara buka-tutup," kata Kepala Seksi Keselamatan Berlayar dan Patroli dari KSOP Kelas II Ternate, Sugandi di Ternate, Minggu.
BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengeluarkan surat edaran mengenai cuaca ekstrem, seperti hujan sedang, angin kencang yang disertai gelombang tinggi yang melanda di Provinsi Maluku Utara saat ini.
"Sesuai edaran BMKG setempat, menyebut ada beberapa wilayah di Maluku Utara yang terjadi gelombang tinggi, seperti perairan Kepulauan Loloda di Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Pulau Morotai, Pulau Batang Dua di Kota Ternate dengan ketinggian gelombang mencapai 2, 5 meter," ujarnya.
Dia mengatakan dengan laporan tersebut maka pelayaran kapal tujuan ke Kecamatan Pulau Batang Dua maupun Bitung dan Manado, Sulawesi Utara, ditutup kecuali kapal itu dengan kapasitas di atas 1.000 GT.
Sedangkan untuk pelayaran ke wilayah Kepulauan Loloda dan Kabupaten Morotai, kata dia, berdasarkan laporan dari para nakhoda kapal bahwa perairan itu masih bisa dilalui
"Para nakhoda kapal kita buat grup whatsapp, jadi setiap saat mereka melaporkan informasi ke grup, dan kita juga sampaikan, khusus untuk nakhoba kapal yang berlayar ke wilayah Kepulauan Loloda dan Pulau Morotai, kalau terjadi gelombang tinggi, maka disarankan mencari daerah yang aman untuk bersandar, karena jalur ke wilayah itu banyak pulau,"kata Sugandi.
Dia menyatakan untuk pelayaran dari Pelabuhan Ternate ke Kabupaten Sula, juga aman, tetapi pihak KSOP juga mengantisipasinya dengan membuka izin pelayaran untuk dari dan ke Pelabuhan Ternate itu, siang hari.
"Biasanya pelayaran dari Kepulauan Sula ke Pelabuhan Ternate atau sebaliknya dibuka pada malam hari, tetapi karena dengan cuaca saat ini, sehingga izinkan pelayarannya pada siang hari, agar menghindari hal-hal tidak diinginkan," kata Kepala Seksi Keselamatan Berlayar dan Patroli dari KSOP Kelas II Ternate itu.
Sementara itu, berdasarkan laporan BMKG Kelas I Sultan Baabullah menyatakan seluruh wilayah Maluku Utara diguyur hujan ringan maupun sedang.
Sedangkan, angin yang tertiup dari Barat Laut dan Utara Pulau Halmahera itu dengan kecepatan 10 hingga 40 km per jam dengan ketinggian gelombang mencapai 2, 5 meter.
Oleh karena itu, BMKG Ternate mengimbau masyarakat dan para nakhoda kapal untuk memperhatikan kondisi cuaca, sehingga saat dalam berlayar antarpulau bisa berjalan aman dan lancar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KSOP Ternate lakukan sistem pelayaran buka-tutuphadapi cuaca ekstrem
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024