Ambon (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Ambon menyiapkan 1.500 buruh pelabuhan untuk membantu calon penumpang kapal selama arus mudik Lebaran 2025.
“Untuk buruh yang terdata di kami ada 1.500 orang, mereka siap membantu penumpang untuk mengangkut barangnya hingga tempat yang tertera di tiket,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Laut (Kabid Lala) KSOP Kkelas I Ambon Iyan Ashari di Ambon, Provinsi Maluku, Jumat.
Ia mengatakan ribuan buruh tersebut juga dipastikan telah terdaftar di Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.
“Tak hanya membantu penumpang mereka juga bertugas untuk melakukan bongkar muat kontainer barang. Hal ini memungkinkan untuk distribusi bahan pangan di Maluku bisa dilakukan secara cepat,” ujarnya.
Tercatat, sejak dibuka posko mudik di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon hingga H-4 Lebaran 2025 terjadi lonjakan penumpang cukup signifikan, yakni 16.691 orang.
Ia mengatakan para buruh pelabuhan itu telah mengantongi tanda pengenal khusus sesuai dengan yang terdata serta pakaian dengan nomor seri yang tertulis pada bagian punggung masing-masing buruh.
Pihaknya telah meningkatkan sistem keamanan di pelabuhan dengan penggunaan alat pendeteksi metal serta mesin X-Ray yang juga memudahkan para buruh untuk mengidentifikasi barang yang akan diangkut.
Salah satu buruh pelabuhan, Alimin, mengatakan pada mudik Lebaran seperti sekarang ini, dapat meraup keuntungan berlipat jika dibandingkan dengan hari-hari biasa.
“Karena kapal sering masuk jadi penumpang banyak, apalagi ini musim mudik,” ujarnya.
Ia mengaku biasanya dalam satu kali mengangkut barang milik penumpang dari dermaga ke atas kapal, mendapat upah Rp30.000 hingga Rp100.000, tergantung jumlah barang serta berat barang.
“Kalau hari biasa, bawa pulang uang paling banyak Rp150.000 satu kali kunjungan kapal, tapi karena ini musim mudik, bisa sampai Rp300.000, tergantung siapa cepat,” ujarnya.