Ambon (ANTARA) - Perusahaan Daerah (PD) Panca Karya Maluku memastikan kesiapan armada kapal di empat lintasan utama di Maluku, yakni Hunimua–Waipirit, Wai Kailolo, Galala–Namlea, dan Ambon–Waisala–Buano, menjelang perayaan Idul Adha 1446 Hijriah.
Kepala Unit Usaha Pelayaran PD Panca Karya Cornelis Pattinama di Ambon, Maluku, Rabu menyatakan armada yang disiapkan pihaknya meliputi empat unit kapal.
Dua unit melayani lintasan Hunimua–Waipirit, satu unit di Galala–Namlea, satu di Ambon–Waisala–Buano, dan satu di Waai-Kailolo.
Namun karena kapal di Waai-Kailolo sedang menjalani docking, kapal dari Hunimua akan dialihkan sementara ke lintasan tersebut pada jam-jam berhenti operasi.
“Untuk mengisi kekosongan di Waai Kailolo, kami sudah rapat dengan Kadis Perhubungan dan GM ASDP. Nantinya ASDP juga akan mengoperasikan kapalnya,” kata Cornelis.
Khusus di lintasan Hunimua–Waipirit, pada hari puncak Idul Adha akan beroperasi lima kapal, terdiri dari empat kapal milik ASDP dan dua dari Panca Karya.
Distribusi hewan kurban juga dikonfirmasi berjalan lancar. Koordinasi dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Dinas Perhubungan, kecuali jika terjadi kendala teknis pada kapal.
“Kalau ada angkutan hewan, wajib diangkut di atas truk. Tidak boleh langsung di atas dek,” tambahnya.
Meski armada dinyatakan dalam kondisi aman, cuaca menjadi tantangan utama, mengingat saat ini memasuki musim hujan.
Pihak operator kapal mengaku tetap berpedoman pada peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terutama untuk lintasan yang rawan gelombang seperti Galala–Namlea.
Panca Karya juga mengimbau masyarakat agar membeli tiket secara resmi agar perjalanan lebih terjamin, serta meminta pengemudi kendaraan, khususnya truk over dimension over loading (ODOL), agar mematuhi aturan tentang muatan.
“Kami terus mengawasi di lapangan sambil mengedukasi sopir truk agar mengikuti aturan yang ada,” ucapnya.
Cornelis berharap dengan kesiapan armada dan koordinasi lintas instansi ini, masyarakat dapat merayakan Idul Adha dengan tenang tanpa khawatir akan hambatan transportasi laut, terutama bagi yang hendak menyeberang membawa hewan kurban atau berkumpul bersama keluarga.