Ambon (ANTARA) - Perusahaan Daerah (PD) Panca Karya selaku pengelola pelayaran di Maluku membantah pandangan yang menyatakan pihaknya tidak melayani penumpang kapal di Pelabuhan Waipirit, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
“Terkait video viral yang terjadi di Waipirit adanya protes seorang ibu yang tidak diberangkatkan memang benar namun yang punya wewenang terhadap pengelolaan pelabuhan itu di ASDP. Panca Karya hanya operator kapal,” kata Kepala Unit Usaha Pelayaran PD Panca Karya, Cornelis Pattinama, di Ambon, Senin.
Hal ini disampaikannya menyusul video viral seorang ibu yang terlihat adu mulut dengan salah satu petugas lantaran tidak dapat melakukan penyeberangan padahal sudah mengantre dari pukul 12.00 WIT hingga hampir tengah malam di Pelabuhan Waipirit menuju Ambon.
Ia menjelaskan, saat itu kapal feri yang berlabuh terakhir adalah kapal Tanjung Koako milik Panca Karya, sehingga saat diprotes warga yang mengantre, petugas Panca Karya yang menangani masalah tersebut.
“Justru saat itu, kapal kita harusnya sudah berlabuh dan bersiap untuk kembali beroperasi besoknya pukul 05.30 WIT. Tetapi karena penumpang mendesak, akhirnya kita kembali melayani penumpang itu di luar jam operasional kita,” ujarnya.
Terkait permasalahan antrean truk sejak pukul 12 siang itu, Cornelis mengaku, tidak tahu alasannya. Menurutnya, itu adalah kebijakan Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP).
“Sehingga alasan kenapa mereka tidak dapat naik ke kapal, kami tidak tahu. Karena kami hanya operator kapal. Ini yang harus masyarakat tahu. Jangan sampai ada tuduhan kita utamakan orang dalam,” jelas Cornelis.
Terkait adu mulut antara petugas Panca Karya dan seorang penumpang (ibu-ibu), kata Cornelis telah berujung damai, dan saat itu juga kapal Tanjung Kaokao melayani masyarakat yang sudah memiliki tiket untuk melakukan penyeberangan ke Hunimua, Liang, Ambon.
“Saat itu kita sudah damai, dan kita melayani penumpang di luar jam operasional kita. Karena tidak ada kapal lagi yang berlabuh di Waipirit. Kita juga meminta maaf, mungkin saat itu petugas kita juga emosi. Intinya kami utamakan pelayanan terhadap masyarakat,” ucapnya.
Sebelumnya, dalam video viral itu, ibu-ibu tersebut akhirnya membuang sayuran dari atas mobil truk di dermaga penyeberangan feri Waipirit, lantaran kecewa. Sayuran-sayuran itu dibuang karena sudah rusak dan tidak dapat kembali dijual.
Disebut tidak layani penumpang di pelabuhan Waipirit ini bantahan Pengelola
Jumat, 22 September 2023 19:45 WIB