Harga beras premium yang dijual pedagang di pasar tradisional di Kota Ambon, Maluku mulai bergerak naik dalam dua hari terakhir.
Hasil pantauan di Pasar Mardika dan Batu merah, Kota Ambon pada Senin pedagang mulai menaikan harga beras jenis premium kepada para pembeli.
Salah seorang pedagang bahan pokok di Pasar Mardika Natsir (46) mengakui sudah dua hari terjadi kenaikan beras premium di tingkat distributor yang akhirnya terjadi kenaikan harga eceran di pasar.
Dia menjelaskan, beras bulir awalnya Rp385.000 per 24 kilogram , naik menjadi Rp415.000, sedangkan harga eceran naik dari Rp16.000 menjadi Rp18.000 per kilogram, kemudian beras Dua Udang Rp360.000 naik menjadi 380.000 per 24 kilogram, dan eceran naik dari Rp16.000 per kilogram menjadi Rp17.000 per kilogram.
"Kalau beras merek tawon harganya sama dengan Bulir Mas Rp18.000 per kilogram, sedangkan beras Bulog hingga kini masih tetap normal yakni Rp11.800 per kilogram, dan Rp59.000 per lima kilogram.
Rusdi, pedagang lainnya yang dikonfirmasi juga mengatakan, beras premium sekarang naik hampir merata sama dengan di Pulau Jawa.
Ia mengaku menjual beras premium jenis Bulir Mas dan Tawon s Rp420.000 per 24 kilogram atau naik dari 390.000 dan sedangkan eceran Rp18.000 per kilogram, atau naik dari Rp17.000.
Sementara Kepala Divisi Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara Chaerul Mazhar ketika di konfirmasi terkait perubahan harga beras di pasar tradisional Kota Ambon mengatakan, kalau beras Bulog yang dikeluarkan dipatok Rp11.800 per kilogram.
Namun ada sejumlah pedagang yang menjual dengan harga Rp12.000/Kg, itu biasanya pengecer butuh layanan dan kemasan, atau agak sulit pengembalian Rp200, makanya dinaikan harga beras langsung menjadi Rp12.000/Kg.
"Sedangkan beras Bulog jenis premium sesuai harga eceran tertinggi (HET) di jual dengan harga Rp14.800 per kilogram, jadi beras Bulog SPHP bukan jenis premium," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
Hasil pantauan di Pasar Mardika dan Batu merah, Kota Ambon pada Senin pedagang mulai menaikan harga beras jenis premium kepada para pembeli.
Salah seorang pedagang bahan pokok di Pasar Mardika Natsir (46) mengakui sudah dua hari terjadi kenaikan beras premium di tingkat distributor yang akhirnya terjadi kenaikan harga eceran di pasar.
Dia menjelaskan, beras bulir awalnya Rp385.000 per 24 kilogram , naik menjadi Rp415.000, sedangkan harga eceran naik dari Rp16.000 menjadi Rp18.000 per kilogram, kemudian beras Dua Udang Rp360.000 naik menjadi 380.000 per 24 kilogram, dan eceran naik dari Rp16.000 per kilogram menjadi Rp17.000 per kilogram.
"Kalau beras merek tawon harganya sama dengan Bulir Mas Rp18.000 per kilogram, sedangkan beras Bulog hingga kini masih tetap normal yakni Rp11.800 per kilogram, dan Rp59.000 per lima kilogram.
Rusdi, pedagang lainnya yang dikonfirmasi juga mengatakan, beras premium sekarang naik hampir merata sama dengan di Pulau Jawa.
Ia mengaku menjual beras premium jenis Bulir Mas dan Tawon s Rp420.000 per 24 kilogram atau naik dari 390.000 dan sedangkan eceran Rp18.000 per kilogram, atau naik dari Rp17.000.
Sementara Kepala Divisi Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara Chaerul Mazhar ketika di konfirmasi terkait perubahan harga beras di pasar tradisional Kota Ambon mengatakan, kalau beras Bulog yang dikeluarkan dipatok Rp11.800 per kilogram.
Namun ada sejumlah pedagang yang menjual dengan harga Rp12.000/Kg, itu biasanya pengecer butuh layanan dan kemasan, atau agak sulit pengembalian Rp200, makanya dinaikan harga beras langsung menjadi Rp12.000/Kg.
"Sedangkan beras Bulog jenis premium sesuai harga eceran tertinggi (HET) di jual dengan harga Rp14.800 per kilogram, jadi beras Bulog SPHP bukan jenis premium," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024