Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menyiapkan operasi pasar murah bekerja sama dengan Bulog guna mengatasi kenaikan harga beras.
"Kenaikan harga beras akan berdampak pada pengendalian inflasi di kota Ambon, sehingga akan dilaksanakan operasi pasar murah bekerja sama dengan Bulog," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon Jhon Slarmanat di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan, operasi pasar murah tidak hanya beras, sejumlah komoditas pangan seperti telur, minyak goreng, gula pasir juga dijual dengan harga di bawah harga pasaran.
Pemkot Ambon sementara melakukan koordinasi dengan Bulog dan distributor untuk melakukan operasi pasar, tentunya kebijakan yang akan ditempuh Pemerintah kota sesuai dengan MOU yang telah dilakukan dengan Bulog dan distributor.
"Kebijakan yang ditempuh paling tidak ada subsidi yang dilakukan untuk mendukung kegiatan operasi pasar dalam rangka Ambon pengendalian inflasi," katanya.
Operasi pasar katanya juga merupakan upaya menjaga dan mengendalikan inflasi di Kota Ambon, yang saat ini berada di bawah rata-rata nasional.
"Ini pencapaian yang luar biasa setelah kita beberapa bulan sejak 2022 terus ada di atas rata-rata nasional, dan pada Agustus kita di bawah rata- rata nasional semua ini merupakan hasil kerja keras kita bersama," katanya.
Harga beras yang dijual di sejumlah pasar tradisional di Kota Ambon Maluku mulai bergerak naik memasuki pekan kedua September 2023.
Mulai 1 September 2023 Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium untuk zona tiga Maluku dan Papua Rp11.500 per kilogram, berubah dari Rp8.900 per kilogram.
Harga beras bergerak naik secara nasional dan harga beras ukuran lima kilogram yang diambil dari gudang Bulog Rp56.000, tetapi karena ada biaya angkut dan biaya buruh, maka hitungan beras ukuran lima kilo dijual di pasaran menjadi Rp57.000.
Pemkot Ambon siapkan operasi pasar atasi kenaikan harga beras
Rabu, 13 September 2023 20:42 WIB