Ambon (ANTARA) - Menjelang bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah harga beras di Pasar Mardika Kota Ambon, Maluku mengalami kenaikan sebesar Rp500 per kilogram.
"Beras sekarang sudah naik dari yang sebelumnya saya jual Rp14.000 untuk sekilo beras bulir mas sekarang Rp14.500 per kilogram," ujar pemilik toko sembako Nursyafa di Ambon, Kamis.
Dia mengatakan ada dua merek beras yang paling laku dijual di pasaran selain merek bulir mas yaitu beras Bulog dan beras merek Kipas.
Untuk harga jual beras Bulog sendiri masih stabil dengan harga Rp10.000 per kilogramnya. Sedangkan beras Kipas juga mengalami kenaikan dari Rp12.000 menjadi Rp12.500 per kilogramnya.
Nursyafa mengatakan kenaikan harga jual tersebut dipengaruhi oleh harga jual dari agen di Maluku.
"Harga beli dari agen naik Rp5.000 per karung jadi saya ikut naikan Rp500 perkilo," kata dia menjelaskan.
Pasalnya harga beras bulir mas yang awalnya Rp330.000 kini dipatok dengan harga Rp325.000 per karung 25 kilogram. Sedangkan beras Kipas yang awalnya Rp275.000 menjadi Rp280.000 per 25 kilogram.
Menurutnya kenaikan harga beras tersebut membuat banyak pembeli yang kini melirik beras Bulog subsidi dari pemerintah.
"Bulog yang paling laku, sehari bisa habis 4 karung, 25 kilogram," kata dia.
Sementara itu pedagang sembako lainnya Rudi Kaimudin juga mengatakan hal yang sama terkait kenaikan harga beras tersebut.
"Kalau tidak dinaikan harganya maka keuntungannya kecil," ucapnya.
Sementara itu harga komoditas lainnya seperti minyak goreng dan telur ayam masih stabil di Rp14.000 per liter untuk minyak subsidi pemerintah, Bimoli seharga Rp25.000 per liter, dan Kunci mas seharga Rp20.000 per liter.
Untuk telur ayam sendiri para pedagang mengatakan harganya sedang tidak stabil antara Rp1.900 sampai Rp2.000 per butirnya.
"Ambil dari agen itu Rp57.000 per krat isi 30 butir," kata Rudi.
Sebelumnya Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Maluku-Maluku Utara melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah menyalurkan sebanyak 1.431 ton beras dalam rangka menyediakan beras yang terjangkau bagi masyarakat.
Pelaksanaan program SPHP ini dilakukan guna membantu pemerintah dalam menjaga kestabilan harga dan pasokan pangan di Kota Ambon maupun Maluku pada umumnya.
Pelaksanaan SPHP Beras 2023 itu berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 15 Tahun 2022 dan Surat Kepala Bapanas Nomor 02/TS.03.03/K/1.2023.
Berdasarkan peraturan tersebut telah ditetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) penjualan beras untuk Maluku-Malut dan Papua yaitu sebesar Rp10.250 per kilogram.