Ambon (Antara Maluku) - Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease menyelidiki sebab-sebab kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah toko (ruko) dan kios milik para pedagang di Pasar Mardika, Selasa dinihari sekitar pukul 03.00 WIT.
"Kami masih melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab kebakaran di pasar Mardika. Personil Polisi sedang melakukan olah Tempat kejadian perkara (TKP) di pasar terbesar di Ambon ini," kata Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Suharwiyono, kepada pers di Ambon, Selasa.
Dia mengakui berdasarkan informasi sementara yang dihimpun dari para pedagang serta saksi mata, sumber api pertama kali terlihat dari ruko yang berada pada Blok D-II No.34 dan kemudian merambat cepat menghanguskan ruko dan kios lainnya.
Api dengan cepat menjalar dan menghanguskan belasan ruko serta puluhan kios karena saat bersamaan angin bertiup kencang.
"Menurut pedagang dan sejumlah saksi mata kemungkinan penyebab kebakaran adalah hubungan arus pendek. tetapi penyelidikan tetap dilakukan guna mengungkap penyebab sebenarnya," katanya.
Selain itu, di belakang ruko tersebut pun terdapat kios yang menjual bahan bakar minyak (BBM) yang juga ikut terbakar, sehingga api menjadi semakin besar dan sulit dikendalikan oleh petugas pemadam kebakaran.
"Sumber api menjadi semakin besar dan sulit dikendalikan setelah kios minyak yang berada di belakang ruko Blok D-II ikut terbakar, di samping sebagian besar kios dan ruko menjual barang kelontong dan pakaian sehingga mudah terbakar," katanya.
Kapolda menambahkan berdasarkan inventarisasi sementara jumlah kios di Pasar Mardika yang ikut terbakar yakni sebanyak 64 unit serta 15 ruko.
Saat ini tambah Kapolres Suharwiyono sejumlah personel polisi masih ditempatkan untuk mengamankan lokasi kejadian, selain guna mempermudah aparat melakukan olah TKP sekaligus mengamankannya dari aksi-aksi penjarahan yang dilakukan oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
"Warga lain diluar pemilik kios dan ruko dilarang memasuki lokasi kejadian karena polisi sedang melakukan olah TKP untuk mengungkap penyebab sebenarnya dari kebakaran tersebut, kerugiannya ditaksir mencapai milaran rupiah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013
"Kami masih melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab kebakaran di pasar Mardika. Personil Polisi sedang melakukan olah Tempat kejadian perkara (TKP) di pasar terbesar di Ambon ini," kata Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Suharwiyono, kepada pers di Ambon, Selasa.
Dia mengakui berdasarkan informasi sementara yang dihimpun dari para pedagang serta saksi mata, sumber api pertama kali terlihat dari ruko yang berada pada Blok D-II No.34 dan kemudian merambat cepat menghanguskan ruko dan kios lainnya.
Api dengan cepat menjalar dan menghanguskan belasan ruko serta puluhan kios karena saat bersamaan angin bertiup kencang.
"Menurut pedagang dan sejumlah saksi mata kemungkinan penyebab kebakaran adalah hubungan arus pendek. tetapi penyelidikan tetap dilakukan guna mengungkap penyebab sebenarnya," katanya.
Selain itu, di belakang ruko tersebut pun terdapat kios yang menjual bahan bakar minyak (BBM) yang juga ikut terbakar, sehingga api menjadi semakin besar dan sulit dikendalikan oleh petugas pemadam kebakaran.
"Sumber api menjadi semakin besar dan sulit dikendalikan setelah kios minyak yang berada di belakang ruko Blok D-II ikut terbakar, di samping sebagian besar kios dan ruko menjual barang kelontong dan pakaian sehingga mudah terbakar," katanya.
Kapolda menambahkan berdasarkan inventarisasi sementara jumlah kios di Pasar Mardika yang ikut terbakar yakni sebanyak 64 unit serta 15 ruko.
Saat ini tambah Kapolres Suharwiyono sejumlah personel polisi masih ditempatkan untuk mengamankan lokasi kejadian, selain guna mempermudah aparat melakukan olah TKP sekaligus mengamankannya dari aksi-aksi penjarahan yang dilakukan oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
"Warga lain diluar pemilik kios dan ruko dilarang memasuki lokasi kejadian karena polisi sedang melakukan olah TKP untuk mengungkap penyebab sebenarnya dari kebakaran tersebut, kerugiannya ditaksir mencapai milaran rupiah," katanya.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013