Ternate (Antara Maluku) - Petugas Cagar Budaya Perang Dunia (PD) II Pulau Morotai, Maluku Utara, menemukan satu kerangka manusia yang diduga tentara Sekutu, saat petugas melakukan penggalian di Desa Jubela, Morotai Selatan, pekan lalu.

"Untuk memastikan apakah kerangka tersebut tentara Sekutu atau bukan, masih memerlukan penelitian khusus, tapi melihat sejumlah benda yang ada di sekitar kerangka itu, kemungkinan besar bersangkutan tentara Sekutu," kata Petugas Cagar Budaya PD Pulau Morotai, Muchlis Esso ketika dihubungi dari Ternate, Rabu.

Benda yang ditemukan di sekitar kerangka tersebut di antaranya helm, tujuh buah granat, botol minuman arak dan 10 butir peluru yang semuanya memiliki cirri-ciri sebagai peninggalan Sekutu.

Ia mengatakan kerangka tersebut termasuk benda-benda peninggalan PD II yang ditemukan dalam penggalian pada pekan lalu, kini disimpan di museum mini PD II di Daruba, Ibu kota Kabupaten Pulau Morotai.

Kerangka tentara Sekutu atau tentara Jepang di Pulau Morotai selama ini sering ditemukan saat dilakukan penggalian di sejumlah lokasi di Morotai, karena pulau yang terletak di bibir Pacifik, merupakan medan pertempuran antara Sekutu dan Jepang pada PD II.

Muchlis mengatakan peluru atau granat yang ditemukan saat penggalian tetap dibiarkan di tempat dan ditimbun kembali kemudian diberikan tanda khusus, karena kalau diambil dikhawatirkan bisa meledak dan mencederai orang.

Peninggalan PD II lainnya yang sering ditemukan saat melakukan penggalian di Morotai adalah senjata ukuran berlaras panjang atau pistol dan semuanya telah diserahkan ke aparat TNI untuk diamankan, karena kalau dipegang masyarakat dikhawatirkan bisa disalahgunakan.

"Masih banyak PD II yang terpendam di daratan Morotai dan kami telah mengimbau kepada masyarakat setempat kalau menemukan peninggalan PD II itu, diserahkan ke pemda untuk disimpan di museum mini PD II," ujarnya.

Benda-benda peninggalan PD II tersebut telah menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan, terutama dari Negara yang pernah terlibat pada PD II di Morotai, seperti Jepang, Amerika Serikat dan Australia untuk berkunjung ke sana.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013