Ternate, (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, membenahi sejumlah kawasan bantaran kali mati guna mengantisipasi banjir menyusul datangnya musim hujan dalam tiga pekan terakhir.

"Pemkot Ternate pada 2013 telah merampungkan pembangunan sejumlah tanggul di titik-titik rawan banjir yang bisa mengendalikan luapan banjir pada saat musim hujan yang dikhawatirkan mengancam keselamatan warga sekitar," kata Wakil Wali kota Ternate Arifin Djafar di Ternate, Senin

Sejumlah kawasan yang diminta untuk segera ditangani seperti kawasan Kalumata, Bastiong, Kayu Merah dan kawasan Kompleks BTN Ternate. Permintaan tersebut diharapkan agar diwujudkan oleh Pemkot Ternate, sehingga tidak lagi terjadi kerusakan berbagai sarana infrastruktur dan perumahan warga tidak lagi terjadi.

Menurut Wakil Wali Kota, sejumlah kawasan resapan air seperti di Marikurubu dan Moya misalnya, pemkot akan intens mengawasi pembangunan di kawasan itu, karena saat ini seperti dilaporkan bahwa di daerah resapan banyak berdiri bangunan yang telah memiliki IMB.

Ia mengatakan, banyaknya bangunan ber-IMB di kawasan resapan air tersebut telah menimbulkan masalah bagi Kota Ternate. Setiap hujan deras, Kota Ternate selalu dilanda banjir karena daerah kawasan resapan air tersebut tak berfungsi lagi.

Hujan deras yang terjadi beberpaa bulan lalu misalnya mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi di Kota Ternate, bahkan banjir itu sempat merusak ratusan rumah warga dan menewaskan seorang warga.

Pemkot Ternate juga telah menertibkan bangunan yang berada di bantaran kali di Kota Ternate, karena banyak kali di daerah ini yang kini semakin sempit karena banyaknya bangunan baik berupa rumah maupun tempat usaha di bantaran kali itu.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate Asgar Saleh ketika dikonfirmasi meminta agar Pemkot Ternate harus mengawasi pembangunan infrastruktur kawasan rawan banjir yang tengah dibangun.

Pihaknya telah turun ke lokasi mengecek langsung sejumlah daerah yang menjadi titik banjir, dan telah meminta kepada instansi terkait saat ini untuk tidak seenaknya mengeluarkan IMB.

"Akan tetapi, sebelum mengeluarkan IMB harus melihat dulu lokasi tempat bangunan yang diajukan IMB untuk mengantisipasi tidak ada lagi bangunan yang berada di kawasan resapan air, terutama di kawasan Moya dan Marikurubu." katanya. 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013