Manajer Umum PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku-Maluku Utara Awat Tuhuloula mengatakan rasio elektrifikasi di wilayah Maluku saat ini mencapai 96 persen.
"Untuk rasio elektrifikasi masih 96 persen dan di tahun ini diprogramkan untuk diselesaikan secara bertahap," kata Awat di Ambon, Maluku, Selasa.
Provinsi Maluku memiliki 1.235 desa dan sudah berlistrik 1.030 desa, sementara belum berlistrik 205 desa tersebar di 47 pulau.
Terdapat 1.340 pulau dan berpenghuni 120 pulau, dengan sudah teraliri listrik sebanyak 73 pulau dan ada 118 kecamatan dengan belum berlistrik di 20 kecamatan dan sisanya sudah teraliri listrik.
"Untuk 205 desa yang belum teraliri listrik ini, akses jalan dan jembatannya sangat sulit, sehingga terkadang PLN merintis jalan sendiri agar listrik bisa menjangkau wilayah yang terisolir," ucapnya.
Baca juga: PLN UIW MMU telah melistriki 1.030 desa di Maluku dan Maluku Utara
Kemudian, ada 250 desa yang tidak ada akses jembatan, sehingga peralatan PLN yang dibawa dengan kapal harus diturunkan ke atas rakit dengan risiko tinggi terbalik dan peralatannya rusak.
Kendala lainnya adalah transportasi yang masih terbatas untuk mobilisasi peralatan milik PLN.
"Ada beberapa daerah yang tidak bisa kami bangun jaringan di situ karena harus melewati area hutan lindung, seperti jaringan Wahai-Kobisonta (Maluku Tengah) dan baru bisa terlaksana setelah ada koordinasi dengan Balai Taman Nasional Manusela," katanya.
Ketua Komisi II DPRD Maluku Johan John Lewerissa mengatakan perlunya koordinasi lintas sektoral antara PLN dan instansi terkait yang menangani masalah infrastruktur dasar.
"Selain itu, juga butuh koordinasi dengan Dinas Kehutanan bila PLN ingin membuka jaringan listrik untuk melayani desa-desa yang ada di sekitar area hutan lindung," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN sebut rasio elektrifikasi di Maluku capai 96 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Untuk rasio elektrifikasi masih 96 persen dan di tahun ini diprogramkan untuk diselesaikan secara bertahap," kata Awat di Ambon, Maluku, Selasa.
Provinsi Maluku memiliki 1.235 desa dan sudah berlistrik 1.030 desa, sementara belum berlistrik 205 desa tersebar di 47 pulau.
Terdapat 1.340 pulau dan berpenghuni 120 pulau, dengan sudah teraliri listrik sebanyak 73 pulau dan ada 118 kecamatan dengan belum berlistrik di 20 kecamatan dan sisanya sudah teraliri listrik.
"Untuk 205 desa yang belum teraliri listrik ini, akses jalan dan jembatannya sangat sulit, sehingga terkadang PLN merintis jalan sendiri agar listrik bisa menjangkau wilayah yang terisolir," ucapnya.
Baca juga: PLN UIW MMU telah melistriki 1.030 desa di Maluku dan Maluku Utara
Kemudian, ada 250 desa yang tidak ada akses jembatan, sehingga peralatan PLN yang dibawa dengan kapal harus diturunkan ke atas rakit dengan risiko tinggi terbalik dan peralatannya rusak.
Kendala lainnya adalah transportasi yang masih terbatas untuk mobilisasi peralatan milik PLN.
"Ada beberapa daerah yang tidak bisa kami bangun jaringan di situ karena harus melewati area hutan lindung, seperti jaringan Wahai-Kobisonta (Maluku Tengah) dan baru bisa terlaksana setelah ada koordinasi dengan Balai Taman Nasional Manusela," katanya.
Ketua Komisi II DPRD Maluku Johan John Lewerissa mengatakan perlunya koordinasi lintas sektoral antara PLN dan instansi terkait yang menangani masalah infrastruktur dasar.
"Selain itu, juga butuh koordinasi dengan Dinas Kehutanan bila PLN ingin membuka jaringan listrik untuk melayani desa-desa yang ada di sekitar area hutan lindung," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN sebut rasio elektrifikasi di Maluku capai 96 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024