Ambon (Antara Maluku) - Komandan Korem 151/Binaya Kolonel Inf. Asep Kurnaedi mengemukakan, upacara HUT Proklamasi ke-68 RI di Desa Aboru, Pulau Haruku, Maluku Tengah, diharapkan mampu menghapus stigma aksi separatis yang berkembang di wilayah itu selama ini.

"Upacara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan di Desa Aboru tujuannya untuk menghilangkan stigma Republik Maluku Selatan (RMS) yang selama ini dialamatkan kepada warga Aboru," kata Danrem Asep Kurnaedi, di Ambon, Sabtu.

Peringatan detik-detik Proklamasi yang diikuti seluruh warga Desa Aboru tersebut dipimpin langsung Danrem Asep Kurnaedi bersama 100 personil TNI yang diterjunkan.

Danrem mengakui 100 personil TNI telah diterjunkan ke Desa Aboru sejak dua pekan lalu untuk mengatur dan mempersiapkan seluruh rangkaian peringatan Kemerdekaan tersebut.

Personil TNI juga bertugas memotivasi warga untuk mengikuti kegiatan dimaksud, sehingga berdampak besar menghilangkan stigmatisasi negatif terutama separatis yang melekat selama ini.

"Selama ini melekat stigma bahwa warga Desa Aboru merupakan mengikut RMS. Makanya upacara peringatan Kemerdekaan ini secara khusus digelar di Aboru untuk membuktikan bahwa mereka bukan separatis dan tetap setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya.

Danrem mengakui bahwa pemerintah dan warga desa setempat selama ini resah dengan stigmatisasi separatis tersebut, di mana dampaknya daerahnya kurang diperhatikan dalam berbagai program pembangunan, di samping berbagai aktivitas warganya sering dicurigai.

Menyangkut pengibaran bendera separatis RMS di desa tersebut beberapa tahun lalu, menurut Danrem tindakan tersebut hanya merupakan bentuk kekecewaan segelintir orang terhadap sikap pemerintah yang kurang memperhatikan daerah dan aspirasi mereka.

"Buktinya hampir semua warga turut terlibat mempersiapkan seluruh rangkaian upacara peringatan Kemerdekaan Indonesia. Seluruh warga juga menyatakan menolak dengan tegas sigmatisasi separatis," katanya.

Danrem berharap setelah upacara peringatan Kemerdekaan di Desa Aboru, stigmatisasi negatif tersebut telah pupus serta warga desa tersebut dapat diterima sebagai sesama anak bangsa.

"Setelah kegiatan ini jangan lagi ada pandangan negatif terhadap warga desa Aboru. Mereka adalah bagian terkecil dari NKRI dan perlu mendapat perhatian serta perlakuan yang sama dengan masyarakat lainnya," tandasnya.

Selain upacara serangkaian kegiatan olahraga dan seni juga digelar personil TNI dengan melibatkan seluruh warga Desa Aboru.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013