Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie mengemukakan  kunjungan Sekolah staf dinas luar negeri (Sesdilu) angkatan ke-76 dan peserta diklat Sesdilu internasional anggota Melanesian Spearhead Groups (MSG) ke Maluku membuka peluang kerja sama untuk membangun daerah.

"Untuk mempercepat pembangunan diperlukan berbagai terobosan yang dapat secara berkelanjutan meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya dengan memanfaatkan peluang kerja sama luar negeri," kata Sadali Ie di Ambon, Kamis.

Ia menyampaikan hal itu usai menerima kunjungan lapangan peserta Sekolah staf dinas luar negeri (Sesdilu) angkatan ke-76 dan peserta diklat Sesdilu internasional anggota Melanesian Spearhead Groups (MSG) dari Fiji, Kepulauan Solomon, Papua New Guinea dan Vanuatu. 

Menurut Sadali kunjungan peserta diklat Sesdilu dapat meningkatkan pemahaman mengenai dinamika pembangunan daerah, serta peran diplomat dalam konteks pembangunan nasional  dengan mempelajari Provinsi Maluku.


“Pengenalan tentang potensi dan permasalahan pembangunan Maluku dalam kegiatan ini, diharapkan dapat terus ditindaklanjuti antara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan pemerintah daerah, sehingga nantinya dapat duduk bersama, merumuskan langkah strategis untuk mempercepat pembangunan Maluku dan Indonesia sebagai tindak lanjut konkret dari kunjungan lapangan ini,” tutur Sadali.

Ia  optimistis dengan kegiatan ini yang menjadi bagian dalam meningkatkan kesejahteraan Maluku secara khusus dan Indonesia secara umum.

Sementara itu Kepala pusat pendidikan dan latihan (Kapusdiklat) Kementerian Luar Negeri  Mohammad K. Koba mengapresiasi  Pemerintah Provinsi Maluku.

Ia menjelaskan  kunjungan lapangan yang dilakukan  berfokus memmperkuat  potensi Provinsi Maluku pada beberapa sektor yakni perikanan, penanggulangan bencana, pendidikan dan kebudayaan, UMKM , pariwisata, serta interkonektivitas.

"Kemenlu mendorong pengembangan sektor kelautan dan perikanan Maluku dengan memfasilitasi terjalinnya Letter of Intent (LoI) atau nota kesepakatan antara Presiden Ocean Policy Research Institute (OPRI) Jepang dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura," kata  dia.

Ia menjelaskan  nota kesepakatan  tersebut merupakan salah satu hasil konkret dari kegiatan perikanan berkelanjutan di Ambon dalam bentuk pelatihan da penyesuaian bisnis yang digagas para peserta Sekolah Dinas Luar Negeri (Sesdilu) ke-76.

Sementara OPRI siap menjadi teman belajar bagi pengembangan perikanan berkelanjutan di Maluku, melalui program penelitian bersama terkait ekonomi biru di Indonesia Timur.

“Diplomasi Indonesia harus dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, dan program pelatihan serta penyesuaian bisnis di bidang perikanan yang diselenggarakan  merupakan bagian dari upaya diplomasi yang konkret mendukung pengembangan perikanan di Maluku," ungkap  Koba.

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024