Kepolisian Daerah (Polda) Maluku merangkul siswa SMA di Kota Ambon untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan generasi muda terhadap aturan atau tata tertib lalu lintas.
“Kita menggunakan metode pendekatan kepada para siswa dan anak-anak usia dini supaya mereka belajar tentang ketertiban dan keamanan dalam berlalu lintas,” kata Kapolda Maluku Irjen Pol. Lotharia Latif, di Ambon, Kamis.
Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Gebyar Pelajar Tertib Berlalu Lintas dalam rangka operasi simpatik salawaku 2024 di wilayah hukum Polda Maluku berlangsung di Gedung Presisi Polda Maluku, Ambon.
Adapun dalam kegiatan tersebut, Polda Maluku mengundang sebanyak 500 siswa dari tujuh sekolah di Kota Ambon serta perwakilan guru dari masing-masing sekolah.
“Ini salah satu bentuk edukasi kepada pelajar agar dapat memanfaatkan waktunya kepada hal-hal positif jangan malah terlibat hal-hal negatif seperti tawuran dan konsusmsi miras yang akan merugikan dirinya sendiri ataupun mungkin orang lain dan masa depannya,” ujar Kapolda.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data pelaksanaan operasi simpatik salawaku tahun 2023 dan 2024, periode hari ke satu sampai dengan hari ke tujuh Satgasda Maluku dan jajaran, angka pelanggaran lalu lintas naik 117 perkara dari yang semula 935 perkara pada 2023, menjadi 1.052 tahun 2024.
Sementara jumlah kecelakaan lalu lintas, naik dua perkara, dari nol perkara pada 2023 menjadi dua tahun 2024, atau naik 100 persen.
Yang menjadi perhatian pada operasi terjadi dua laka lantas, dengan dua korban luka berat dan satu luka ringan. Salah satu pelaku dan korban kecelakaan adalah pelajar usia 15 tahun.
“Jadi ini tanggung jawab bersama terutama juga peran orang tua, karena angka usia muda yang terlibat kecelakaan hingga meninggal dunia ini masih memprihatinkan,” ungkapnya.
Baca juga: Polda Maluku amankan tiga pelajar SMP pelaku rudapaksa anak di Ambon
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024